Ramadan 2019

Lambai, Urap Khas Ramadan dari 'Serambi Mekah'

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 10 Mei 2019
Lambai, Urap Khas Ramadan dari 'Serambi Mekah'

Warga Aceh punya lambai sebagai makanan khas Ramadan. (foto: Instagram @febrisilaen)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

BANYAK yang khas di Aceh saat bulan Ramadan. Dimulai dengan tradisi meugang, warga Aceh kemudian menjalankan puasa Ramadan sebulan penuh. Di masa Ramadan, 'Serambi Mekah' juga punya sajian khas nan unik. Ada bubur kanji rumbi yang ternama itu juga lambai.

Bubur kanji rumbi bisa kamu jumpai di wilayah Kabupaten Pidie, Aceh. Di sana, saat Ramadan, bubur kanji rumbi disediakan gratis di sejumlah masjid sebagai pembuka puasa. Selain bubur khas itu, Aceh juga punya lambai. Pernah dengar?

bubur kanji rumbi
Bubur kanji rumbi khas Aceh. (foto: Santhi Serad)

Lambai atau dikenal juga dengan sambai empat puluh empat merupakan sajian sejenis urap. "Biasanya lambai dimakan bersama bubur kanji rumbi," kata Ketua Aku Cinta Makanan Indonesia (ACMI) Santhi Serad saat dihubungi Merahputih.com.

Seperti urap di Jawa, lambai ini terbuat dari sayur-mayur dan bumbu. Yang unik, lambai memakai 44 jenis dedaunan sebagai bahan pembuatnya. Setiap daun punya khasiat tersendiri. Kata Santhi, dulunya daun-daun yang dibuat lambai bisa dengan mudah didapat di pekarangan rumah atau hutan sekitar. Namun, sekarang sudah semakin sulit menemukan ke-44 jenis dedaunan tersebut. "Kalau zaman dulu sih ada sekitar 40 jenis hijau-hijaun. Yang biasanya ada ialah daun peugaga (daun pegagan) lalu ada tapak liman. Selain itu, daun jeruk purut juga harus ada," katanya.

daun pegagan
Daun pegagan selalu ada dalam sajian lambai. (foto: MP/dwi astarini)

Semua daun hijau untuk membuat lambai diiris halus sekali. Setelah itu, daun-daunan dicampur bumbu-bumbu. "Bumbunya terdiri dari cabai rawit, bawang merah, asam sunti, udang rebus, sereh, jeruk nipis, dan cabai merah," jelas Santhi.

Semua bahan dan bumbu kemudian diaduk seperti membuat urap. Hasilnya, sayuran segar dengan citarasa asam segar, gurih, dan sedikit pedas. "Rasa asam segar ini karena ada tambahan asam sunti dan jeruk purut di dalamnya," kata chef yang juga penulis buku kuliner ini.

Di saat Ramadan, lambai dijual di kedai untuk makanan buka. Namun, kata Santhi, biasanya di pasar tradisional juga dijual sayuran atau dedaunan hijau yang sudah diiris tipis-tipis untuk bahan lambai. "Kita bisa beli dan campur dengan bumbu yang kita siapkan di rumah," imbuhnya.

lambai
Lambai punya citarasa asam segar, gurih, dan pedas. (foto: MP/dwi astarini)

Bagi warga Aceh, lambai enggak sekadar makanan buka puasa. Khasiat dedaunan hijau di dalamnya diyakini baik untuk kesehatan. Bahkan dipercaya, daun-daun hijau itu akan bersaksi di hadapan Tuhan pada hari akhirat kelak.(dwi)

#Ramadan 2019
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Travel
Staycation Tipis-Tipis Dekat Pusat Kuliner Lokal, saatnya Jajal Kekayaan Kuliner Ramadan Indonesia
Airbnb kasi nih, rekomendasi properti staycation yang memungkinkan kamu menjajal kekayaan kuliner Ramadan Indonesia.
Dwi Astarini - Sabtu, 15 Maret 2025
Staycation Tipis-Tipis Dekat Pusat Kuliner Lokal, saatnya Jajal  Kekayaan Kuliner Ramadan Indonesia
Bagikan