Lakukan Daur Ulang, Desainer ini Manfaatkan Kain dari Plastik

Dwi AstariniDwi Astarini - Minggu, 27 Oktober 2019
Lakukan Daur Ulang, Desainer ini Manfaatkan Kain dari Plastik

Fransisca Budi melakukan daur ulang untuk rancangannya. (foto: MP/Iftinavia Pradinantia)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

FAST fashion kini begitu digemari para pencinta fesyen di seluruh dunia, tak terkecuali dengan Indonesia. Lahirnya e-commerce turut membuat para pencinta fesyen dengan mudah mendapatkan pakaian yang diinginkannya dan membuang pakaian bekasnya. Hal tersebut membuat jumlah sampah yang dihasilkan dari pakaian bekas menggunung.

Kendati demikian, di tengah maraknya fast fashion, masih banyak perancang busana yang peduli akan fesyen yang berkelanjutan. Fesyen berkelanjutan merupakan praktik mode yang mengedepankan etika pelestarian lingkungan hidup.

BACA JUGA: Inspirasi Busana Pernikahan Unik di Panggung Jakarta Fashion Week 2020

Salah satu yang menerapkan hal itu ialah perancang busana bernama Fransisca Budi. Lewat label fbudi, Fransisca menampilkan busana-busana daur ulang di panggung Jakarta Fashion Week 2020.

Fransisca menegaskan bahwa seluruh koleksi pakaian yang tampil pada pergelaran busana pada Jumat (25/10) murni merupakan daur ulang. "Keunikan desain fbudi itu 100% daur ulang. Entah daur ulang dari produksi fbudi sebelumnya atau kain dari hasil olahan botol plastik yang diolah perusahaan air mineral Aqua dengan partnernya," jelas Fransisca saat ditemui di Senayan City, Jumat (25/10).

JFW 2020
Koleksi fbudi dibuat dari bahan daur ulang. (foto: Instagram @kelly_tandiono)

Kain hasil produksi fbudi sebelumnya ia manfaatkan sebagai baju, sedangkan kain yang diolah perusahaan air minum Aqua ia manfaatkan sebagai tas. Ia mengungkapkan berbagai alasan memanfaatkan kain yang diolah dari plastik menjadi bahan tas. Salah satunya ialah masalah kenyamanan. "Kain dari plastik yang disebut tafeta itu kurang nyaman di kulit karena tidak ada pori-porinya," jelas Fransisca.

JFW 2020
Kain dari plastik dibuat menjadi tas. (foto: MP/Iftinavia Pradinantia)

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa tas merupakan fashion item yang jarang dicuci. "Kain tafeta kalau terlalu sering dicuci, partikel plastiknya akan rusak. Untuk itu saya pilih tas karena tas itu kan jarang sekali dicuci," urainya.

Dalam produksinya, Fransisca mengaku tak tahu bagaimana prosesnya dari sebuah botol plastik menjadi kain tafeta. "Itu kerjanya Aqua dengan partner pabriknya. Tugas saya sebagai desainer ialah memikirkan bagaimana agar kain ini akan bisa bermanfaat untuk produk fesyen. Pikirkan juga cara orang-orang akan menggunakan produk tersebut," ucapnya.(avia)

BACA JUGA: Busana Muslim Cantik nan Elegan dari Khanaan

Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan