Hari Kebangkitan Nasional

Mengingat Hari Kebangkitan Nasional, Mengenang Kelahiran Boedi Oetomo

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Minggu, 20 Mei 2018
Mengingat Hari Kebangkitan Nasional, Mengenang Kelahiran Boedi Oetomo

Para pelajar STOVIA mendirikan Boedi Oetomo. (historia.id)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

TEPAT 110 tahun lalu, Rabu, 20 Mei 1908, para siswa Sekolah Pendidikan Dokter Hindia atau School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) berumur belasan tahun menginisiasi pendirian organisasi Boedi Oetomo.

Pada pukul 9.00 WIB, tampak puluhan pelajar kedokteran berkumpul di ruang anatomi gedung STOVIA, Gang Manjangan (sekarang Jalan Dr Abdulrachman Saleh no 26), Weltevreden, Batavia (Jakarta). Selain pelajar STOVIA, juga hadir pelajar dari sekolah pamongpraja (OSVIA) Magelang dan Probolinggo, sekolah menengah petang (hogere burger school Surabaya, sekolah pertanian (landbouw school) dan kehewanan (veeartsnij school), serta sekolah pendidikan guru bumiputera (normaalschool) di Bandung, Yogyakarta, dan Probolinggo.

Pada pertemuan tersebut, Soetomo memaparkan cita-citanya mendirikan sebuah organisasi dengan nama Boedi Oetomo. "Yang mengajukan usul nama Budi Utomo (Boedi Oetomo) tidak lain ialah Mas Suradji," tulis Abdurracman Surjomihardjo dalam bukunya berjudul Budi Utomo Cabang Betawi. Mas Suradji merupakan salah seorang teman Soetomo yang turut menemui Wahidin Soedirohoesodo pada akhir 1907 di Yogyakarta, dan kemudian menikah dengan salah seorang cucu Wahidin.

Dalam usia yang termasuk belia, organisasi Boedi Oetomo ternyata mendapat pertentangan beberapa guru STOVIA. Aktivitas Soetomo dan kawan-kawan ternyata mendatangkan masalah. Akibatnya, Soetomo hampir dikeluarkan pihak STOVIA karena dianggap hendak melawan pemerintah kolonial Belanda.

Mendengar hal itu, kawan-kawan Soetomo tak tinggal diam. Mereka pun menggelar aksi solidaritas. Goenawan beserta kawan-kawan lainnya mengancam bakal keluar sekolah jika Soetomo dikeluarkan. Pihak STOVIA akhirnya luluh. Mengurungkan niatnya untuk mengeluarkan Soetomo.

Cita-Cita Boedi Oetomo

HM Nasruddin Anshoriy Ch dan dr Djunaidi Tjakrawerdaya dalam buku berjudul Rekam Jejak Dokter Pejuang dan Pelopor Kebangkitan Nasional'mengatakan bahwa 20 Mei 1908 sebagai hari lahirnya organisasi modern pertama di Indonesia. "Boedi Oetomo menjadi cikal bakal tumbuhnya nasionalisme Indonesia yang membakar seluruh jiwa rakyat untuk mencapai kemerdekaan."

Dalam Pasal 2 Anggaran Dasar menjelaskan, tujuan didirikan organisasi tersebut adalah untuk menggalang kerja sama, kesejahteraan bagi masyarakat, serta kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan. Hal itu kembali ditegaskan Sekretaris I Soewarno melalui surat edaran tentang berdirinya Boedi Oetomo.

Soewarno menulis bahwa tujuan Boedi Oetomo adalah mengusahakan persatuan kaum bumiputera yang bersifat umum dan sebagai pelopor untuk mewujudkan pendidikan bagi seluruh rakyat. Saat itu, dia berharap persatuan antara orang-orang Jawa menjadi permulaan sebuah persaudaran nasional yang tidak membedakan suku dan kepercayaan.

Menurut Manuel Kaisiepo, dalam tulisannya berjudul Dari Kebangkitan Jawa ke Kebangkitan Nasional, tak lama Boedi Oetomo lahir, tokoh pencetus politik etis Mr C. Th. van Deventer memberikan komentar dalam majalah De Gidds. "Van Deventer menyebut berdirinya Boedi Oetomo sebagai sebuah keajaiban. Het wonder is geschied, insulinde, de schoone slaapeter, is ontwaakt, yang artinya suatu keajaiban telah terjadi, insulin, putri cantik yang tidur itu, telah bangkit," tulis Manuel Kaisiepo.

Manuel juga menegaskan, komentar van Deventer itu memberikan ide untuk memperingati tanggal berdirinya Boedi Oetomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional. "Barangkali, bermula dari istilah ontwaakt (bangkit) yang disampaikan van Deventer itu, kelak hari kelahiran Boedi Oetomo diresmikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional," kata Manuel.

Pemantik kebangkitan nasionalisme

Pendirian organisasi Boedi Oetomo oleh Wahidin Soedirohoesodo dan Soetomo, menurut Manuel Kaisiepo, merupakan pemantik bagi proses bangkitnya rasa nasionalisme. Bermula dari embrio kultural, rasa nasionalisme rakyat Indonesia perlahan mulai berkembang dan terwujud dalam pembentukan berbagai organisasi partai politik dan pergerakan nasional bermunculan, dan mulai berjuang dengan cara berorganisasi.

"Bentuk nasionalisme yang nyata dalam wujud Perhimpunan Indonesia (PI) dan partai-partai politk yang menyusulnya, di antaranya Parindra," kata Manuel.

Selasa, 20 Mei 1952, saat memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Presiden Sukarno menegaskan, Boedi Oetomo merupakan awal kesadaran bangsa Indonesia untuk berjuang merebut kemerdekaan dengan jalan organisasi. "Berdirinya Boedi Oetomo menjadi satu penanda bahwa bangsa Indonesia untuk pertama kali menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan," kata Sukarno dalam pidatonya.

Bagi Sukarno, para pendiri Boedi Oetomo telah memberikan sumbangsih pemikiran serta iden untuk memperjuangkan kemerdekaan dari Pemerintah Kolonial Belanda dengan cara baru, yakni melalui perserikatan, perhimpunan politik, dan persatuan.

Kemudian, pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 1959, Sukarno menyebut Boedi Oetomo sebagai alat perjuangan modern yang menjadi pemicu pergerakan kemerdekaan nasional.

Bangsa Indonesia, kata Soekarno, mulai membangun dan melanjutkan perjuangannya untuk mencapai kembali kemerdekaannya, dengan organisasi rakyat yang modern. "Karena itu, tanggal 20 Mei 1908 adalah penting sekali dalam sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa kita," kata Bapak Pendiri Bangsa Indonesia. (*)

#Hari Kebangkitan Nasional #Boedi Oetomo
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Fun
Makna dan Logo Hari Kebangkitan Nasional Ke-116, Menuju Indonesia Emas
Hari Kebangkitan Nasional ke 116 memiliki logo dan makna yang mendalam.
Ikhsan Aryo Digdo - Senin, 20 Mei 2024
Makna dan Logo Hari Kebangkitan Nasional Ke-116, Menuju Indonesia Emas
Lifestyle
Hari Kebangkitan Nasional 2024: Merayakan Semangat Kebangsaan dan Persatuan Indonesia
Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei. Untuk tahun Ini usung tema Bangkit untuk Indonesia Emas
ImanK - Senin, 20 Mei 2024
Hari Kebangkitan Nasional 2024: Merayakan Semangat Kebangsaan dan Persatuan Indonesia
Bagikan