Kubu Capres 01 'PD' Elektabilitas Pasangannya Tak Mampu Dikejar Pasangan 02


Kandidat Pilpres 2019. (Foto: ist)
MerahPutih.com - Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Ace Hasan Syadzily meyakini, tingginya elektabilitas pasangan calon yang diusung koalisi indonesia kerja (KIK) tidak akan mampu dikejar Prabowo-Sandi.
Hal itu ditegaskan Ace menanggapi hasil Survei Median yang menyebut selisih kedua pasangan calon di Pilpres 2019 semekin menipis, sekitar 9,2 persen.
"Selisih 9,2 persen juga berat bagi paslon 02 untuk mengejar elektabilitas Jokowi. Karena apa? Karena Median sendiri menyebut kenaikan suara paslon 02 cenderung lambat. Dalam 3 bulan naik sekitar 3,2 persen," kata Ace kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (22/1).
Merujuk hasil tersebut, politisi Golkar ini yakin paslon 02 tak akan mampu mengejar elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di sisa masa kempanye.

"Maka dalam 3 bulan ke depan pun, dengan pola seperti itu, paslon 01 tidak akan terkejar. Melihat berbagai blunder 02 dan semakin panasnya mesin partai 01, bisa jadi elektabilitas 01 tidak tertandingi," tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ace meragukan hasil Survei Median tersebut. Menurut dia, hasil ini hanya dijadikan justifikasi untuk mengklaim hasil survei internal kubu Prabowo-Sandi.
"Berbeda dengan hasil survei Populi Center, LSI, Litbang Kompas, Indikator Politik yang menyebutkan elektabilitas Jokowi di atas 50 persen, tapi hanya Median yang menampilkan elektabilitas Jokowi 47,9 persen. Jika menemukan lembaga survei yang beda sendiri, patut dicurigai motifnya dan juga keandalan metodologinya," ucap dia.
Berdasarkan hasil survei terbaru Median, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf berada pada 47,9 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 38,7 persen. Peneliti senior Median Rico Marbun mengatakan, jarak antar kedua pasangan ini hanya sekitar 9,2 persen.
"Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin 47,9 persen, Prabowo-Sandiaga 38,7 persen, dan undecided sebesar 13 persen. Selisih suara 01 dan 02 sudah selisih satu digit, dengan gap-nya kurang lebih 9,2 persen," kata Rico saat rilis hasil survei, Senin (21/1) kemarin. (Fdi)