Krisis Turki Buat Kadin Indonesia Khawatir

Rosan P. Roeslani (kiri) berbincang dengan Rachmat Gobel dalam Musyawarah Nasional (Munas) VII Kadin di Bandung, Jawa Barat, Senin (23/11). (Foto Antara/Novrian Arbi)
MerahPutih.com - Krisis ekonomi yang tengah melanda Turki membuat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia khawatir karena bisa menekan rupiah.
"Memang terjadi tekanan dalam mata uang kita sehingga sempat menyentuh Rp14.600 lebih sedikit," kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani di Jakarta, Selasa (14/8)
Ia menilai tren pelemahan nilai tukar rupiah dapat membuat para pelaku usaha memikirkan potensi peningkatan biaya dana (cost of fund).
Rosan juga mengatakan, sebagaimana dilansir Antara, fluktuasi nilai tukar mata uang dapat memengaruhi pelaku usaha dalam memprediksi neraca keuangan mereka ke depan.
Ketidakpastian ekonomi global termasuk kondisi terakhir yang terjadi di Turki menyebabkan penurunan mata uang lira, yang jatuh lebih dari 40 persen sejak awal 2018 menyusul kekhawatiran peningkatan kontrol ekonomi oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan serta memburuknya hubungan dengan Amerika Serikat.

Krisis ekonomi yang terjadi di Turki juga dikhawatirkan berdampak buruk terhadap capaian realisasi investasi di Indonesia pada semester II-2018 menyusul gejolak mata uang di negara-negara berkembang.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menjelaskan pengaruh krisis di Turki melalui pasar uang dan pasar modal menyebabkan investor menarik kembali investasi mereka di negara berkembang. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
4 Pekerjaan Rumah Rosan Roeslani Usai Dilantik jadi Menteri Investasi
