Krisis 1998 Berpeluang Terulang  

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Rabu, 26 Agustus 2015
 Krisis 1998 Berpeluang Terulang   

Seorang petugas memperlihatkan pecahan dolar AS yang akan ditukarkan di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Senin (24/8). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Ukuran:
14
Audio:

 

MerahPutih Nasional - Melemahnya nilai rupiah terhadap dolar menghawatirkan banyak orang. Bahkan jika kondisi ini tidak segera tertangani, maka krisis 1998 bakal terulang.

Bukan tidak mungkin, Presiden Joko Widodo dipaksa turun tahta. Hal ini sangat beralasan jika kondisi ekonomi terus merosot. Apalagi, beberapa harga komoditas pangan mulai merangkak naik.

"Kalau harga sembako naik, dan barang-barang langka mungkin bisa terjadi (seperti krisis 1998)," kata pengamat politik dari Alvara Research Center, Hasanudin Ali, ketika dihubungi Merahputih.com, di Jakarta, Rabu (26/8).

Namun, pengamat politik Yunarto Wijaya menegaskan Jokowi dipastikan tidak akan lengser atau pun dipaksa turun dari kursi kepresidenannya. Sebab, saat ini sistem pemerintahan bersifat presidensial. Sehingga perlu kekuatan besar untuk menurunkan Jokowi.

"Tidak mungkin Jokowi dijatuhkan, kalaupun menggunakan people power pun ada aturannya, jadi harus dengan skala besar," kata Yunarto.

Berbeda dengan zaman Soeharto dan Abdurahman Wahid. Jika krisis 1998 dipicu oleh eskalasi politik yang diikuti turunnya Soeharto, maka pada saat Gus Dur diturunkan lebih kepada gaya pemerintahan saat itu yang bersifat parlementer.

Gus Dur lebih mudah diturunkan karena parlemen satu suara untuk menolak pertanggungjawabannya sebagai presiden. "Jadi ini mengada-ada kalau ada yang mengaitkannya dengan 1998," tandasnya. (mad)

BACA JUGA:

Waspadai Dolar Palsu

Ekonom UI: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Lebih Baik dari Ringgit

Sentimen Ini Picu Rupiah Sentuh Rp14.000 per Dolar AS

Ini Bedanya Krisis 1998 dengan Sekarang Menurut Ekonom UGM

#Pengamat Politik Hasanudin Ali #Yunarto Wijaya #Rupiah Melemah
Bagikan

Berita Terkait

Berita Foto
Menilik Nilai Tukar Rupiah Hampir Rp 16.500 Per Dollar AS
Seorang pegawai money chager saat menghitung uang Dollar Amerika Serikat (AS) di tempat penukaran uang atau Money Changer Valuta Artha Mas, Mall Ambasador, Kuningan, Jakarta, Jum'at (21/6/2024).
Didik Setiawan - Jumat, 21 Juni 2024
Menilik Nilai Tukar Rupiah Hampir Rp 16.500 Per Dollar AS
Indonesia
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri Meningkat
Secara tahunan, utang luar negeri swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,3 persen (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 2,3 persen (yoy).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 April 2024
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri Meningkat
Indonesia
Rupiah dan IHSG Kompak Melemah
Pada Rabu (28/9) pagi, Rupiah melemah 54 poin atau 0,35 persen ke posisi Rp 15.178 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.124 per USD.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 28 September 2022
Rupiah dan IHSG Kompak Melemah
Bagikan