KPK Soroti Panjangnya Rantai Distribusi Komoditas Pangan


Plt Ketua KPK Taufiqurachman Ruki (kanan) didampingi Plt Wakil Ketua KPK Johan Budi (kiri) mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di Senayan, Jakarta, Kamis (18/6). (Foto Antara)
MerahPutih, Bisnis-Selama Ramadan dan Mendekati Lebaran harga sejumlah bahan pokok melambung. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai rantai distribusi di Indonesia yang sangat panjang merupakan salah satu penyebab utama yang membuat tata niaga pangan di Indonesia menjadi semrawut.
Hal tersebut menyebabkan harga pangan di Indonesia jauh lebih mahal ketimbang di negara lain.
"Atas hasil kajian kami, panjang sekali value chain (rantai distribusi) di Indonesia sehingga menyebabkan produsen dan konsumen sama-sama mengalami kerugian," ujar Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (25/6).
Dia menyarankan, sebaiknya Pemerintah segera mengevaluasi hal tersebut agar tidak merugikan negara lebih banyak lagi. Lebih jauh, Taufik khawatir jika dibiarkan nantinya malah menimbulkan indikasi adanya praktik-praktik korupsi dalam kegiatan impor produk pangan.
Menurutnya, upaya-upaya yang perlu dilakukan oleh Pemerintah di antaranya dengan terus melakukan evaluasi dan harmonisasi terhadap peraturan perundang-undangan tetkait impor komoditas pangan strategis dan analisis yang komperensif.
"Kajian yang yang disertai dengan data yang Valid dalam pembuatan maupun perubahan kebijakanimpor utamanya dengan mengutamakan kepada para petani dan peternak dari lokal," tandasnya. (Rfd)
Benahi Tata Niaga Pangan, Menko Perekonomian Akan Gandeng KPK
Harga Daging Tetap Melambung, Operasi Pasar Tak Efektif
Harga Bahan Pokok Naik, Mendag Rachmat Salahkan Kemacetan Pantura
Bagikan
Berita Terkait
PSSI Umumkan Pendirian Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia
