Kota Malang Banjir di 39 Titik, BPBD Sebut Pemicu Curah Hujan Tinggi dan Perubahan Iklim
Efek Banjir Malang / dok BPBD Malang
MERAHPUTIH.COM - BENCANA banjir melanda sejumlah tempat di Indonesia. Setelah kawasan Sumatra, kali ini kota Malang, Jawa Timur, yang terdampak banjir. Sebanyak 39 titik di Kota Malang, Jawa Timur, dilanda banjir sejak Kamis (4/12). Dari video yang beredar, debit air terlihat cukup tinggi membuat sejumlah pengguna jalan terpaksa menepi dari derasnya aliran banjir. Beberapa kendaraan juga sempat terjebak di genangan air yang cukup dalam.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang Prayitno mengatakan banjir di 39 titik dipicu hujan intensitas tinggi pada Kamis (4/12) siang. Hal itu memicu peningkatan debit air pada drainase dan sungai di beberapa wilayah Kota Malang.
"Terjadi luapan ke jalan maupun masuk ke permukiman warga sehingga banyak yang terjebak di dalam rumah," kata Prayitno kepada wartawan dikutip Jumat (5/12).
Saat ditanya soal penyebab banjir, Prayitno menyatakan salah satunya disebabkan intensitas curah hujan yang lebih tinggi ketimbang beberapa waktu ke belakang. "Informasi nasional menyebut curah hujan memang naik sampai 40 persen karena perubahan iklim," tutur dia.
Baca juga:
Kota Malang Terendam Banjir, BPBD Terpaksa Matikan Pasokan Listrik
Prayitno menyatakan penanganan peristiwa banjir mengedepankan proses tanggap bencana yang memprioritaskan keselamatan masyarakat. "Kami di proses tanggap bencana, keluarga kami selamatkan. Listrik dimatikan karena mohon maaf bisa terancam korsleting," kata Prayitno.
Banjir itu merendam di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Blimbing, Kecamatan Sukun dan Kecamatan Lowokwaru, dengan tingkat keparahan dan dampak yang berbeda-beda. Dengan tinggi 80 centimeter sampai 150 centimeter.
Di Kecamatan Blimbing, air meluap di sejumlah titik padat permukiman seperti Jalan Ciliwung, Jalan Kedawung, Jalan Karya Timur, hingga kawasan Glintung. Sebagian lokasi bahkan mengalami tembok rumah jebol di Jalan Karya Barat dan sepeda motor hanyut di Jalan Letjend Sutoyo.
Kemudian di Kecamatan Sukun, banjir terpantau di wilayah EWS Bukit Barisan, EWS Candi, serta Jalan Terusan Sigura-gura.
Sementara itu, di Kecamatan Lowokwaru, genangan meluas dari kawasan Sudimoro, pertokoan sekitar Soekarno Hatta, hingga permukiman seperti Jalan Candi Kalasan, Jalan Bukirsari, Jalan Kebon Jeruk, dan sejumlah ruas lainnya. Beberapa titik banjir juga terpantau di sekitar cafe di Soehatt dan dekat RS Universitas Brawijaya.
Selain itu, di Kecamatan Kedungkandang, sebuah pohon juga dilaporkan roboh di Jalan Raya Sawojajar. Banjir juga menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan, seperti di Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Bunga Coklat, Jalan Kalpataru, Jalan Kedawung, Jalan Letjen Sutoyo ke arah Jalan Ahmad Yani, Jalan Ciliwung, Jalan Sunandar Priyo Sudarmo ke arah Jalan WR Supratman.
Selain banjir, hujan deras yang terjadi sejak Kamis siang hingga menjelang petang ini juga menyebabkan satu pohon tumbang di Jalan Raya Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang. “Korban seluruhnya selamat, tidak ada laporan korban jiwa,” pungkas Prayitno.(knu)
Baca juga:
80% Destinasi Wisata Aceh Porak-poranda Akibat Bencana Banjir-Longsor
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Kota Malang Banjir di 39 Titik, BPBD Sebut Pemicu Curah Hujan Tinggi dan Perubahan Iklim
20 Izin Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan di Dearah Bencana Sumatera Akan Dicabut
Korban Meninggal Akibat Banjir di Agam Terus Bertambah, Tercatat 171 Orang
Kondisi Pengungsi Memburuk, DPR Minta Kemenkes Kirim Tenaga Kesehatan Tambahan ke Sumatra
Kota Malang Terendam Banjir, BPBD Terpaksa Matikan Pasokan Listrik
Bandara Iskandar MudaAceh Terima 18 Ton Bantuan, Distribusi Pakai Helikopter ke Daerah Terisolir
Menteri Bahlil Janji Listrik Aceh dan Tapanuli Tengah Pulih di Jumat 5 Desember 2025
Korban Hilang Bencana Banjir di Sumatera Utara Bertambah 38 Orang, Total Tercatat 205 Orang
Calon Jemaah Haji di Daerah Bencana Dapat Perpanjangan Waktu Pelunasan Biaya
207 Truk Bantuan Dari Kementan Meluncur ke Wilayah Bencana di Sumatera