Kopi Krintji Hadirkan Teknologi Metaverse untuk Pengalaman Ngopi Unik
Teknologi meningkatkan pengalaman di kafe. (Foto: Unsplash/Nathan Dumlao)
DIGITALISASI membawa banyak perubahan pada gaya hidup kita. Salah satunya dengan adanya teknologi metaverse. Kehadiran teknologi ini menginspirasi berbagai sektor usaha dan UMKM untuk menggali potensi yang dapat dikembangkan dalam platform digital ini, salah satunya kedai kopi Kopi Krintji.
Kedai kopi yang sudah berdiri sejak 2017 ini berkolaborasi dengan perusahaan teknologi augmented reality WIR Group untuk mengembangkan layanan dan memberikan pelanggannya pengalaman digital terbaik. Teknologi ini memungkinkan pelanggan untuk ngopi dengan cara yang unik.
Bentuk kerjasama tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh pemilik Kopi Krintji, Anita Sukarman dan Chief Marketing Officer CMO WIR Group Gupta Sitorus di bilangan Jakarta Selatan, Rabu (20/4).
"Penggunaan teknologi digital metaverse memungkinkan kami melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan potensi yang kami miliki baik dalam pemasaran maupun layanan yang memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan kami," ujar Anita setelah penandatanganan kerjasama tersebut.
Dengan mengadopsi teknologi digital metaverse, Anita berharap dapat meningkatkan strategi Kopi Krintji dalam mengembangkan usaha menghadapi kompetisi. "Teknologi metaverse memungkinkan kami melakukan berbagai inovasi dan pengembangan usaha serta layanan sesuai dengan perkembangan industri kopi yang telah menjadi gaya hidup masyarakat," papar Anita.
Di sisi lain, Anita melihat bahwa Indonesia punya potensi besar di industri kopi namun tidak berkembang secara sempurna. Metaverse berpotensi meningkatkan industri kopi lokal ke level global. "Melalui teknologi metaverse, kami berharap dapat mendorong brand lokal yang lebih berkualitas dan dapat menembus pasar lokal dan global," ujar Anita
"Kami juga melihat potensi trickle down effect jika kami dapat membuka pasar yang luas baik lokal maupun global membantu petani kopi dan industri terkait untuk memperoleh benefit," urainya.
Sementara itu, Gupta mengatakan metaverse akan menjadi pintu gerbang yang membawa manusia merasakan berbagai pengalaman digital dan menjadi platform untuk menyerap tenaga kerja baru. "Kami meyakini metaverse bisa menjadi kekuatan pendorong untuk menciptakan generasi baru dalam bentuk ekosistem digital," ujar Gupta.
"MoU ini juga perwujudan bahwa semua pihak bisa mengambil manfaat dari kehadiran metaverse ini, baik korporasi sampai UMKM," tutur Gupta.
Menurut Gupta, kunci yang penting adalah keinginan dan kesadaran dari pemilik usaha untuk mau melakukan transformasi digital untuk usahanya agar tetap berada dalam jalur kompetisi yang semakin ketat di masa depan.
"Ke depannya kami berharap bahwa platform yang sedang kami garap ini bisa menjadi bagian dari ekosistem platform metaverse yang lebih besar dan bisa disejajarkan dengan platform metaverse negara-negara lain," tukasnya. (avia)
Bagikan
Berita Terkait
Anti Mainstream! Huawei Mate 80 Bakal Hadir dengan RAM 20GB, Rilis Akhir November 2025
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
POCO F8 Ultra Sudah Muncul di Geekbench, Berikut Spesifikasi Lengkapnya
Samsung Galaxy S26 Bakal Dilengkapi RAM 12GB, Segera Diperkenalkan di CES 2026
Beda dengan Versi China, OPPO Reno 15 Dibekali Snapdragon 7 Gen 4
OPPO Reno 15 Pro Muncul di Sertifikasi TDRA, Siap Meluncur Global Akhir 2025
Huawei Sedang Kembangkan HP Lipat Lagi, Siap Jadi Pesaing Baru iPhone Fold
iPhone 18 Pro Max Diprediksi Jadi HP Terberat Apple, Bakal Bawa Face ID Bawah Layar
JBL Hadirkan BandBox, Speaker dan Ampli Berbasis AI untuk Musisi Modern
POCO F8 Pro dan F8 Ultra Segera Meluncur, Diprediksi Cuma Bawa Baterai Kecil