Konten Berkualitas akan Pengaruhi Audiens
Konten yang dibuat dapat memengaruhi audiens. (Foto: Unsplash/TheRegisti)
SIAPA saja bisa membuat konten, bahkan menggunakan ponsel pintar sekali pun. Praktisi sustainable living dan kreator konten Astri Puji Lestari mengatakan para kreator perlu ganti status dengan cara sajikan konten berkualitas dan bernilai karena bisa memengaruhi kehidupan orang yang melihatnya.
“Penting banget punya konten yang ada tujuannya punya nilai yang baik karena akan disajikan dan bisa mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup orang,” ucapnya dalam webinar bertajuk Content Creation: Plan, Produce, Publish, seperti dilansir ANTARA, Minggu (29/1).
Ia menjelaskan content creation adalah proses yang disuguhkan ke audiens mulai dari ide dan topik. Selain itu, pembuat konten juga harus punya informasi yang mudah diakses dan dihadirkan dalam berbagai format konten seperti siniar, blog, infografik, video, foto, dan mikro blog.
Astri mengatakan, dari data yang ia punya, dunia memiliki pengguna media sosial sebanyak 191,4 miliar orang yang artinya lebih daripada 95 persen penduduk dunia pengguna internet ialah juga pengguna media sosial. Media sosial yang masih sering diakses dan menduduki nomor satu yakni Facebook.
Baca juga:
Secara umum dalam sehari pengguna membuka media sosialnya, selamat empat jam dalam sehari. Hal itu, kata Astrid, penting diingat untuk pembuat konten media sosial untuk selalu memikirkan informasi yang bermanfaat untuk penontonnya.
Saat ini, Astrid melihat adanya pergeseran tren di media sosial, terlebih dalam konten video. Jika dulu membuat konten video harus dengan persiapan matang, keahlian dalam menyunting dan mementingkan estetika, namun sekarang video yang semakin nyata, semakin banyak peminatnya.
"Sekarang semua orang yang punya HP bisa jadi digital creator. Artinya begeser dulu harus proper banget, sekarang semakin real semakin kita ngerasa dekat, itu bisa semakin menyentuh hati audiens dan pilihannya banyak,” ucapnya.
Baca juga:
Selain itu, video berdurasi panjang saat ini juga sudah berubah trennya. Bahkan, video yang hanya di bawah 30 detik bisa bernilai seperti pada TikTok atau Youtube Reels. Astrid menjelaskan untuk menjadi kreator konten, bisa dimulai dengan membuat perencanaan apa yang akan dilakukan dalam membuat konten, setelah itu masuk dalam tahap produksi. Biasanya mulai dari membuat konten pilar, penulisan skrip, mengambil footage, dan penyuntingan.
"Selain itu modal kemampuan kita apa dan kita tahu apa yang dipelajari kedepannya. Nilai hidup juga harus dimiliki karena mempengaruhi hidup orang lain,” ucap Astrid.
Astrid juga mengingatkan untuk memberikan konten yang bermanfaat dan tujuan yang baik karena ang dibuat oleh kreator bisa mengadiksi penontonnnya. Selain itu, media sosial juga bisa membuat orang memvalidasi apa yang ada di dalamnya, sehingga bisa tercipta obsesi terhadap sesuatu. (and)
Baca juga:
Rahasia Konten Kreator Gaet Jutaan Likes dan Followers
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Render Samsung Galaxy S26 Series Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan!
Xiaomi 17 Ultra Leica Leitzphone Edition Muncul di GSMA, Ditunggu-tunggu Pencinta Fotografi!
Gambar Xiaomi 17 Ultra Bocor sebelum Rilis, Dibekali Baterai 6.000mAh
Samsung Bakal Gelar 'The First Look' Jelang CES 2026, Galaxy Z TriFold Segera Unjuk Gigi?
Desain Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Siap Bikin Gebrakan Lewat Tombol Khusus AI!
Vivo S50 Pro Mini Muncul di Geekbench, Bawa Chipset Snapdragon 8 Gen 5?
Huawei Pura X2 Meluncur 2026, Kemungkinan Pakai Chipset Kirin 9030
Bocoran Vivo X300 Ultra: Bawa Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Baterai 7.000 mAh
Galaxy Z TriFold Resmi Meluncur 12 Desember di Korea Selatan, ini Spesifikasi dan Harganya
Samsung Luncurkan Galaxy Z TriFold 12 Desember, hanya untuk Pasar Korea di Penjualan Perdana