Konsistensi Kenikmatan Bandrek Mang O'Neill Selama 40 Tahun

Kelezatan Bandrek Mang O'Neill bertahan selama 40 tahun. (Foto MP/Sucitra)
Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak, adalah jalur yang mesti dilalui jika akan menuju kawasan pesisir selatan Banten seperti Bayah, dan pantai Sawarna melalui Pandeglang atau Rangkasbitung.
Pada suatu perjalanan yang tidak direncanakan, merahputih.com bertemu dengan seorang penjual bandrek di Malingping. Siapa yang tak kenal Bandrek, minuman khas masyarakat Sunda untuk melawan dinginnya malam.
Ya, hujan yang tak henti tumpah dari langit sejak sore membuat kami yang hendak menemui seorang kawan di Malingping kedinginan. Salah satu dari rekan perjalanan mengatakan, ada Bandrek lezat di sana.
Di lokasi yang dahulunya merupakan terminal itu, tak ada banner atau signboard yang menunjukan bahwa di sana ada penjual bandrek yang sudah tersohor, hanya nampak beberapa orang mengerumuni sebuah warung kaki lima. Sehingga dapat dipastikan siapapun yang lewat jalur tersebut, tidak akan menyadari ada minuman yang berbahan utama Jahe dan gula aren nan nikmat di sana.
Hujan sudah reda ketika merahputih.com menuruni kendaraan dan duduk di bangku warung milik Mang O'Neill, namun tubuh masih dipeluk dingin. Kami memesan empat gelas Bandreks, dengan sigap Mang O'Neill merenggut gelas dan ditatanya, menyiduk minuman yang terlihat dijaga suhu panasnya dengan api kompor yang selalu menyala.
Sebagai orang yang berpengalaman di dunia minuman, awalnya merahputih.com tidak berharap banyak soal rasa minuman hangat yang akan diberikan oleh lelaki yang sudah nampak keriput, dan rambut yang mulai memutih itu.
Namun, aroma jahe dan gula aren yang memanas itu menantang hidung dan lidah saya untuk bertarung, pada tarikan nafas pertama hidung saya tertusuk harumnya sampai rongga dada, pada seruput tegukan pertama lidah saya terpukul kehangatan dan manisnya. Jiwa raga saya mengaku takluk pada Bandrek Mang O'Neill.
Ternyata, kenikmatan yang sedang saya rasakan berasal dari konsistensi membuat, menyajikan, hidup dan menghidupi diri dari hidangan khas masyarakat Sunda tersebut selama 40 tahun.
"Abdi tos opat puluh tahun icalan bandrek(Saya sudah empat puluh tahun berjualan bandrek)," katanya, Senin (16/1) lalu.
Maka dapat dimengerti mengapa kelezatannya begitu serius, suatu rasa yang dapat menerbitkan air liur anda ketika diterpa dingin. Karenanya merahputih.com sangat merekomendasikan kepada traveller untuk mampir dan mencicipi Bandrek Mang O'Neill.
Selain bandrek yang sehat dan menghangatkan, minuman susu juga tak kalah nikmat. Baca saja Menikmati Susu Sambil Mendengar Musik Akustik di Tuan Susu. (Ctr)