Konsep Hunian 'Co-Living' Makin Digemari Milenial

Ilustrasi Apartemen (Foto: kitaproperty.com)
Merahputih.com - Kemunculan apartemen terbaru The Parc at SouthCity menjadi fenomena tersendiri dalam sektor penyediaan properti di Jabodetabek. Yang membuatnya menjadi fenomena datang dari serbuan permintaan yang sangat tinggi semenjak diluncurkan pertama kali tahun lalu.
"Uniknya, permintaan tersebut mayoritas digandrungi oleh para pencari properti dalam golongan generasi milenial," tulis Developer The Parc at SouthCity, PT Setiawan Dwi Tunggal dalam keterangannya, Minggu (16/2).
Kawasan superblok SouthCity seluas 57 hektare di Pondok Cabe Tangerang Selatan ini, didesain dengan bangunan modern untuk kebutuhan tempat tinggal keluarga maupun individu-individu generasi milenial.
"Salah satu faktor keunggulan yang membuat apartemen The Parc disenangi oleh pencari properti dalam kategori generasi milenial adalah berasal dari konsepnya sendiri yakni hunian berkonsep co-living," sambungnya.
Konsep Co-living
Konsep hunian yang menjadi tren tempat tinggal di dunia dalam satu dekade terakhir ini pada dasarnya muncul semenjak abad ke-19 di negara-negara barat. Co-living atau communal living secara sederhana diartikan sebagai konsep hunian bersama. Terinspirasi dari model hunian selayaknya asrama atau kos-kosan, hunian co-living dikembangkan dengan memperhatikan aspek kenyaman tinggal pemukim serta aspek efisiensi. Efisiensi disini dapat berarti efisiensi harga maupun efisiensi ruang.
Kedua elemen dalam aspek efisiensi ini pada dasarnya yang membuat hunian co-living sangat disenangi oleh para pencari properti generasi milenial. Dari sisi harga, hunian co-living dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau dan bersahabat untuk kocek para milenial.
Lihat saja apartemen the Parc di Pondok Cabe yang dapat dicicil hanya 3 juta per bulan. Dalam aspek ruang, bangunan dari hunian co-living biasanya memiliki desain bangunan compact dengan interior yang memaksimalkan fungsi dari ruangan. Pemaksimalan fungsi dari ruangan ini memiliki tujuan guna menempatkan beragam fasilitas yang menunjang kehidupan para milenial.
Konsep Lain
Dilansir dari Lamudi Indonesia, ada banyak makna dari apa yang dimaksud hunian communal living atau co-living. Pertama, unit-unit hunian yang dikembangkan developer dalam sebuah bangunan dijual kepada investor properti untuk dikelola secara mandiri. Kedua, secara total developer menjual bangunan kepada operator untuk dikelola dalam tujuan sewa.
Ketiga, hunian co-living adalah hunian vertikal selayaknya apartemen yang menyediakan unit-unit dengan ukuran tidak terlalu besar dan harga yang tergolong murah namun dilengkapi dengan beragam fasilitas umum terbaik yang dapat digunakan secara maksimal oleh para penghuninya. (*)