Klenteng Tjoe Soe Kong Tempat Pengungsian Korban Letusan Krakatau

Widi HatmokoWidi Hatmoko - Senin, 09 Januari 2017
Klenteng Tjoe Soe Kong Tempat Pengungsian Korban Letusan Krakatau

Klenteng Tjoe Soe Kong yang pernah jadi tempat menggungsi korban Krakatau. (MP/Widi Hatmoko)

Ukuran:
14
Audio:

Klenteng Tjoe Soe Kong Tanjung Kait ternyata memiliki sejarah panjang pada saat terjadinya tsunami akibat letusan Gunung Krakatau pada 27 Agustus 1883. Di klenteng ini, dijadikan sebagai tempat pengungsian oleh ribuan orang yang kala itu terkenda dampak bencana alam terbesar dalam sepanjang sejarah tersebut.

Budayawan Tangerang sekaligus penulis buku "Dari Titian Sejarah Menuju Gerbang Pembangunan", Mimy Chaitamy mengungkapkan, dalam peristiwa tersebut lebih dari 36ribu jiwa yang meninggal dunia. "Dulu klenteng ini pernah jadi tempat pengungsian, waktu Gunung Krakatau meletus pada 27 Agustus 1883. Waktu itu terjadi 4 kali letusan, korban sekitar 36ribu jiwa. Bahkan, getarannya samapai Eropa,"ujar Mimy Chaitamy kepada merahputih.com.

Patung sepasang singa di dekat pagoda Klenteng Tjoe Soe Kong Tanjung Kait, Mauk, Kabupaten Tangerang. (MP/Widi Hatmoko)

Dampak dari letusan tersebut, tsunami menenggelamkan wilayah-wilayah pesisir pantai di daerah Banten dan Lampung. Di sekitar Klenteng Tjoe Soe Kong ini, tadinya ada beberapa desa, yang diantaranta adalah Desa Keramat, Desa Ketapang dan Desa Tanjung Kait. Namun Desa Desa Keramat habis, ikut tenggelam. Yang tersisa hanya Desa Ketapang, Desa Tanjung Kait dan sekitar klenteng.

"Desa Ketapang dan Desa Tanjung Kait sempat terkena dampak banjir, tapi tidak sampai tenggelam. Dan orang-orang dari berbagai daerah yang terkena dampak letusan Gunung Krakatau ini, berkumpul di sekitar klenteng, untuk mengungsi," katanya.

Klenteng Tjoe Soe Kong Tanjung Kait, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. (MP/Widi Hatmoko)

Sampai saat ini pun, kondisi bangunan klenteng tersebut masih berbentuk aslinya. Sepasang patung batu singa yang berdiri di depan bangunan utama kelenteng, yang disumbang oleh Zhang De Hai pada tahun 1833 ini juga masih berdiri kokoh, tidak berubah bentuk dan posisinya. Sementara, tempat pembakaran kertas doa dan pengharapan (lian) di kanan bangunan utama yang dibangun 1873 pun, masih asinya. Lian itu adalah sumbangan Huang Qingsong dari Tingzijiao atau Pasar Gelap Batavia).Dan, lian yang berdiri di sebelah kiri, yang disumbang Zheng Cheng An pada 1868 juga masih utuh dalam bentuk aslinya.

#Klenteng Tjoe Soe Kong #Tanjung Kait #Gunung Krakatau #Imlek
Bagikan
Ditulis Oleh

Widi Hatmoko

Menjadi “sesuatu” itu tidak pernah ditentukan dari apa yang Kita sandang saat ini, tetapi diputuskan oleh seberapa banyak Kita berbuat untuk diri Kita dan orang-orang di sekitar Kita.

Berita Terkait

Tradisi
Menelusuri Asal Usul Perayaan Cap Go Meh
Di Indonesia Cap Go Meh menjadi seremonial besar-besaran yang dirayakan bersama-sama.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 10 Februari 2025
Menelusuri Asal Usul Perayaan Cap Go Meh
Indonesia
Perayaan Imlek Jadi Simbol Akulturasi Berbagai Budaya di Jakarta
Perayaan Imlek sekaligus merupakan simbol harapan masyarakat akan keselamatan, kemakmuran, dan kesejahteraan pada tahun yang baru.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Januari 2025
Perayaan Imlek Jadi Simbol Akulturasi Berbagai Budaya di Jakarta
Indonesia
Fang Teh, Tradisinya Pagi Hari Pertama Tahun Baru Imlek Simbolkan Harapan Keberuntungan
Banyak orang minum teh pu-erh karena tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga manfaat makanan fermentasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Januari 2025
Fang Teh, Tradisinya Pagi Hari Pertama Tahun Baru Imlek Simbolkan Harapan Keberuntungan
Indonesia
Ekspresi Kebebasan Barongsai di Perayaan Imlek, Makin Eksis di Ruang Publik Sejak Dibebaskan Presiden Gus Dur
Saat kepemimpinan Presiden Soeharto ekpresi keagamaan dan kebudayaan etnis Tionghoa terbatas di Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Januari 2025
Ekspresi Kebebasan Barongsai di Perayaan Imlek, Makin Eksis di Ruang Publik Sejak Dibebaskan Presiden Gus Dur
Indonesia
Arus Balik Long Weekand Padati Stasiun, 37.579 Penumpang Tiba di Jakarta
Meski long weekend sudah berakhir, penumpang yang pergi ke luar kota masih banyak.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Januari 2025
Arus Balik Long Weekand Padati Stasiun, 37.579 Penumpang Tiba di Jakarta
Indonesia
Prabowo Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025, Imlek Bagian Rayakan Keberagaman
Pentingnya momen perayaan Imlek ini untuk mempererat persaudaraan, menjaga kerukunan, dan merayakan keberagaman, sebagai kekuatan bangsa.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Januari 2025
Prabowo Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025, Imlek Bagian Rayakan Keberagaman
Indonesia
Makna Makan Menu Vegetarian di Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025 Masehi
Makanan vegetarian yang disediakan tidak hanya diperuntukkan pada warga Tionghoa, tetapi juga untuk masyarakat umum.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Januari 2025
Makna Makan Menu Vegetarian di Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025 Masehi
Tradisi
Jadi Tradisi dalam Imlek, Ini 6 Ketentuan Pemberian Angpao
Pemberian angpao telah menjadi tradisi turun-temurun dalam perayaan Imlek.
Frengky Aruan - Rabu, 29 Januari 2025
Jadi Tradisi dalam Imlek, Ini 6 Ketentuan Pemberian Angpao
Lifestyle
Kisah Legenda Tiongkok di Balik Warna Merah dalam Perayaan Imlek
Warna merah yang menghiasi perayaan Imlek punya sejumlah makna.
Frengky Aruan - Rabu, 29 Januari 2025
Kisah Legenda Tiongkok di Balik Warna Merah dalam Perayaan Imlek
Kuliner
Siu Mie, Hidangan Sedap saat Imlek sebagai Doa Umur Panjang
Merahputih.com - Siu Mie merupakan hidangan sedap yang disajikan dalam perayaan Imlek.
Frengky Aruan - Rabu, 29 Januari 2025
Siu Mie, Hidangan Sedap saat Imlek sebagai Doa Umur Panjang
Bagikan