Kisah Sedih Hari-Hari Terakhir Istri Ustaz Maulana


Ustaz Maulana (Foto: Ustadz M.Nur Maulana)
MerahPutih.com - Peceramah kondang ustaz Muhammad Nur Maulana mengikhlaskan istrinya Nur Aliyah Ibnu Hajar berpulang ke rahmatullah. Sang istri mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Bayangkara Makassar, Sulawesi Selatan.
"Almarhumah orang sabar, dan jarang bersuara, mohon dimaafkan segala dosa dan kesalahannya. Kalau ada kesalahannya tolong dimaafkan. Saya (juga sudah) ikhlas," tutur Maulana dengan lirih di Masjid Yayasan Nurul Amal DDI Ranting II, jalan Sabutung nomor 27, Kelurahan Tamalabba, Kecamatan Ujungtanah, Makassar Sulawesi Selatan, Senin (21/1).
Penceramah yang sering tampil di televisi nasional mengatakan, semasa hidup almarhumah tidak pernah punya salah dan berdosa kepadanya. Kalau pun ada sekecil apa pun langsung dimaafkan.
Selain itu, dia meminta kepada seluruh keluarga memaafkan dosa-dosa yang pernah dibuat baik disengaja maupun tidak disengaja.
"Saya memohon kepada saudara adik, kakak almarhum mau keluarga besar saya, serta masyarakat, jika ada dosanya mohon dimaafkan," katanya sambil berlinang air mata.
Pada kesempatan itu, Maulana juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Kapolda Sulsel dan seluruh pihak yang selama ini membatu almarhumah baik selama dirawat di Rumah Sakit Bayangkara hingga akhirnya Allah SWT memanggilnya.
Almarhumah Nur Aliyah diketahui meninggal karena menderita penyakit organ dalam yakni kanker usus dan sempat dirawat di Rumah Sakit Bayangkara, Makassar, setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari jalan Satando berdekatan dengan rumah duka.
Keponakan Ustaz Nur Maulana, Syamsul mengatakan almarhumah Nur Aliyah beberapa hari terakhir menderita sakit dan harus dirawat beberapa hari di Rumah Sakit Angkatan Laut selanjutnya di rujuk ke Rumah Sakit Bayangkara jalan Mappaodang Makassar untuk mendapatkan perawatan intensif.
"Memang sudah sakit dan harus dirawat, selanjutnya dipindahkan ke Bayangkara saat kondisinya semakin menurun. Almarhum orangnya penyabar dan tidak banyak bicara serta baik kepada semua orang," kata Syamsul.
Semasa hidupnya, almarhumah berhasil membangun masjid di sekolah Madrasah DDI Ranting II, berlantai tiga yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu di Kecamatan Ujungtanah, Makassar.