Kisah Pengelola Makam Begal Panggang yang tidak Dapatkan Gaji

Aang SunadjiAang Sunadji - Rabu, 04 Maret 2015
Kisah Pengelola Makam Begal Panggang yang tidak Dapatkan Gaji

Pemakaman Kampung Asem yang dikelola Ahmad cs. (Foto: MerahPutih/Bertolomeus Pepu)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional- Seseorang bekerja untuk mendapatkan uang. Terlebih lagi jika orang tersebut sudah mempunyai istri dan anak. Sebagai Bapak dari buah hatinya tersebut, tentunya akan rajin untuk mencari rejeki demi nafkahi keluarganya tersebut. Namun, berbeda yang dirasakan Ahmad, seorang penggali kubur. Ia tak dapat gaji, hanyalah uang rokok dan makan yang bisa diperolehnya dari keluarga yang meninggal dunia. Padahal ia mempunyai dua orang anak. Ia pun sebagai andalan keluarga.

Ahmad sangat tenang menghadapi hal ini. Walaupun ia tidak mendapatkan gaji, wajahnya terlihat seakan tidak mempunyai masalah perekonomian. Pekerjaan sebagai penggali kubur ini ia lakoni karena merupakan warisan dari orang tuanya.

"Setiap pekerja yang mengelola makam Kampung Asam ini tidak diperkenankan menerima gaji. Karena kami semata-semata hanya melanjutkan pekerjaan yang diwariskan oleh orang tua sebelum meninggal. Inilah amanah yang kami pegang. Kami di sini berempat, saya Ahmad, Sam Lani, Ajun dan seorang administrasi yang kerjanya sebagai pembukuan. Pembukuan ini dilakukan jika ada yang meninggal dan dimakamkan di sini," ungkap Ahmad kepada merahputih.com. (Baca: Kuli Panggul Beras: Kalau Bukan karena Keluarga, Saya Tak akan Kerja Begini)

Ke empat orang yang mengelola makam Kampung Asam, Larangan Utara, Tangerang ini hanya mendapatkan rokok dan makan. Itu pun jika diberikan oleh pihak keluarga yang kehilangan keluarganya. Jika tidak diberikan rokok dan uang makan, empat pria tersebut pasrah.

"Setiap jenazah yang akan dikebumikan dimakam ini harus menyiapkan administrasinya, dan masing-masing jenazah dikenakan biaya pemakaman sejumlah Rp 700 ribu. Uang ini bukan untuk menjadi bayaran dan menggaji para karyawan di kuburan ini. Uang tersebut dipergunakan untuk perawatan makam selamanya. Selebihnya, barulah kami bagi empat. Kan jika menerima gaji pastinya besar, iya kan mas?," tutur Ahmad.

Sebagai pekerja sosial, Ahmad dan ketiga temannya melakukan pekerjaan ini dengan iklas dan penuh tanggung jawab.

"Kalau dipikir-pikir ya tidak cukup untuk keluarga. Tapi, saya juga heran, ada saja rejeki yang datang untuk saya dan keluarga sehari-hari," tutup Ahmad akhiri pembicaraan. (gms)

 

#Begal Motor Dibakar #Pemakaman Begal Panggang
Bagikan
Ditulis Oleh

Aang Sunadji

Coffee is a life

Berita Terkait

Bagikan