Kisah Pantang Menyerah Pedagang Es Gosrok "Jadul"

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Jumat, 20 Mei 2016
Kisah Pantang Menyerah Pedagang Es Gosrok

Es gosrok "jadul" di Jalan Abu Bakar Ali, Kota Baru, Kota Yogyakarta. Es gosrok ini sering disinggahi wisatawan yang mencari minuman khas Yogyakarta nan segar. (Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Kuliner - Sukaryono, 37, memiliki motivasi tinggi dalam berdagang sebagai pemenuhan ekonomi keluarganya. Awalnya, ia bersama istri berdagang nasi rames di salah satu sudut Kota Yogyakarta. Mereka berdua berbagai tugas. Istri bagian masak-memasak, sementara Sukaryono bagian belanja serta pembenahan lapak saat berdagang.

Sukaryono dan istri berjualan nasi rames terbilang cukup lama. Dari tahun 2007. Bahkan, penghasilan dari berjulan itu lebih dari cukup. Namun, semua berubah di pertengahan tahun 2012. Istri Sukaryono jatuh sakit. Dagangan sesekali terpaksa tutup, dan Sukaryono dengan ikhlas menemani istri yang terbaring di atas kasur.

"Enam bulan istri saya sakit, saya yang nemani," kata Sukaryono saat berbincang dengan merahputih.com, Kamis (19/5) sore.

Di akhir tahun 2012, Sukaryono terakhir kalinya melihat sang istri. Karena sakit yang berkepanjangan, istri pergi untuk selamanya. Di sanalah cerita usaha nasi rames Sukaryono dan istrinya berakhir. "Setelah itu, saya pikir, mau nerusin jual nasi rames enggak mungkin. Banyak yang harus dikerjain kalau jual nasi rames," paparnya.


Es Gosrok Jadul. Foto: MerahPutih/Fredy Wansyah)

Awal tahun berikutnya, 2013, Sukaryono yang tak bisa lepas dari bayang-bayang cintanya terhadap istri harus memikirkan pula anak semata wayangnya. Ia harus menghidupi anaknya yang masih sekolah. Di sisi lain, ia ingin semangat berdagang istrinya masih tertanam di dalam diri Sukaryono. Ia pun memilih tetap melanjutkan berdagang sebagai mata pencaharian utamanya.

"Kebetulan saya dapat ide dari teman, buat es gosrok. Jadinya saya pilih jual es gosrok saja," katanya.

Sukaryono menamai lapak dagangan es gosroknya dengan nama "Jadul". Ia mengaku, dengan nama itu diharapkan dagangannya laris manis seperti larisnya dagang nasi rames. (Fre)

BACA JUGA:

  1. Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Pilih Jadi Tukang Jamu di Pasar
  2. Yuk ke Tempat Nongkrong Asik di Whats Up Kafe
  3. Jamu Deplok Pasar Kranggan Raup Omzet Rp900 ribu/hari
  4. Meriahnya Ulang Tahun Whats Up Kafe, Jakarta Barat
  5. Kafe Akurasa Tempat Nobar Favorit di Kota Serang
#Wisata Kuliner Yogyakarta #Es Gosrok Jadul
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Kuliner
5 Rekomendasi Kuliner di Jogja yang Tak Boleh Dilewatkan
Jogja punya ragam kuliner yang wajib kamu cicipi.
Andreas Pranatalta - Selasa, 03 Oktober 2023
5 Rekomendasi Kuliner di Jogja yang Tak Boleh Dilewatkan
Bagikan