Kisah Hidup Legenda Sepakbola Pele, Dari Jelata Jadi Raja Sepakbola

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Jumat, 30 Desember 2022
Kisah Hidup Legenda Sepakbola Pele, Dari Jelata Jadi Raja Sepakbola

Walau sudah jadi 'raja', Pele masih bersedia turun gunung. (Foto: YouTube/USAToday)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TRES Coracoes mungkin tak akan pernah dikenal warga dunia tanpa kehadiran Edson Arantes do Nascimento alias Pele. Kota kecil nan tenang yang sekarang berpenduduk 75.000 jiwa ini hampir tak punya keistimewaan. Selain kemiskinan penduduknya.

Pele lahir di kota kecil ini pada 23 Oktober 1940. Keluarganya kere. Orangtuanya bahkan tak bisa membelikan bola sepak dan sepatu untuknya.

"Pele bermain sepakbola dengan menggunakan kaos kaki dan kertas koran yang diikat hingga menyerupai sebuah bola," tulis Abimanyu Bimantoro dalam "Menjadi Pele", termuat di Brazilian Football and Their Enemies.

Meski kere benda, Pele kecil kaya semangat dan talenta. Pele kecil bermain bola di gang sempit permukiman padat bersama teman-temannya.

Pele terlahir dari ayah seorang pesepakbola, Joao Ramos do Nascimento atau Dondinho. Prestasi ayahnya tak jelek-jelek amat. Dia sempat memperkuat timnas Brasil enam kali dan mengoleksi 19 gol.

Kemampuan Pele mengolah si kulit bundar berkembang cepat. Dari gang sempit, Pele bermain di lapangan kecil berukuran lapangan futsal sekarang. Interaksi Pele dengan bola begitu lekat.

Baca juga:

Pele Meninggal Dunia

View this post on Instagram

A post shared by FIFA (@fifa)

Titik balik perjalanan Pele bermula saat dia berusia 15 tahun dan masih menyambi jadi tukang semir sepatu. Waldemar de Brito, seorang pemandu bakat Santos, klub sepakbola profesional, mengajaknya ikut audisi di Santos.

"De Brito yakin bahwa Pele akan menjadi pemain sepakbola paling hebat di dunia," tulis Mohammad Zazuli dalam 60 Tokoh Dunia Sepanjang Masa.

Pele menyambut ajakan itu. Dia kini bisa bermain sepakbola dengan perlengkapan dan fasilitas lebih layak. Sejak bergabung dengan Santos, Pele menunjukkan prestasi gemilang. Dia membawa Santos juara antarklub Brasil.

Pele lalu dipanggil masuk timnas Brasil pada Piala Dunia 1958. Dia ibarat bayi di timnas itu. Usianya baru 18 tahun dan tampil sebagai cadangan.

Pele mencatat gol perdana di turnamen itu pada babak perempat final melawan Wales. Dia lalu berturut-turut mencetak gol pada semifinal melawan Prancis dan final kontra tuan rumah Swedia.

"Pele si Bayi Ajaib!" Demikian reaksi besar-besaran media massa ketika itu.

Baca juga:

Cristiano Ronaldo Tanggapi Rekornya Lampaui Messi dan Pele

Popularitas Pele kian melambung seiring permainan indahnya. Tawaran dari berbagai klub elit Eropa berdatangan: Paris Saint Germain, Juventus, Inter Milan, dan Madrid. Santos menolak tawaran tersebut. Begitu juga Pele.

"Apa yang sesungguhnya mengikat Pele pada Santos? Konon di samping unsur kesetiaan yang menjadi watak Pele, rasa hutang budi kepada perkumpulan yang membesarkannya di gelanggang sepakbola membikin Pele kebal terhadap godaan uang," tulis Tempo, 17 Juni 1972 dalam laporan khususnya untuk menyambut kedatangan Pele ke Indonesia.

Pele kemudian mendapat julukan 'Raja Sepakbola' setelah membawa Brasil jadi juara Piala Dunia pada 1962 dan 1970.

Meski hebat, Pele bukan berarti tak pernah tampil buruk. Namun, setelah tampil buruk, dia kembali tampil memukau. Apa rahasia Pele sedemikian hebat?

Pengalaman keterbatasan Pele pada masa kecil membuatnya tidak ingin menyia-nyiakan tiap momen. Dia berusaha memberikan yang terbaik.

"Setelah melewati pertandingan yang buruk, Pele langsung mengevaluasi pertandingan tersebut dengan berlatih agar tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang dia lakukan sepanjang pertandingan," ungkap Abimanyu Bimantoro.

Dia pensiun dari Santos pada 1974 dan dari dunia sepakbola pada 1977. Usai pensiun, Pele kerap aktif dalam gerakan sosial-kemanusiaan.

Walau sudah jadi 'raja', Pele masih bersedia turun gunung. Dia kesohor karena kedekatannya dengan kaum papa dan membantu mereka untuk memperbaiki kualitas hidup.

Pele wafat hari ini, Jum'at 30 Desember waktu Indonesia. Selamat jalan, Raja Pele! (dru)

Baca juga:

Neymar Capai Rekor Pele

#Pele #Sepakbola #Brasil
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Olahraga
Hasil Liga Prancis: Lyon Keok Dihajar Lorient, Auxerre Meroket Jauhi Zona Bahaya
Di sisi lain, meski kalah, Lyon masih bertahan di posisi kelima klasemen Liga Prancis dengan 24 poin
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 Desember 2025
Hasil Liga Prancis: Lyon Keok Dihajar Lorient, Auxerre Meroket Jauhi Zona Bahaya
ShowBiz
Penggemar K-Pop Curi Perhatian di COP30 Brasil, Tunjukkan Aksi Peduli Iklim
Aksi penggemar K-pop di Indonesia yang berdonasi Rp 1,4 miliar untuk korban bencana alam di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat 2021 jadi contoh nyata. ?
Dwi Astarini - Kamis, 20 November 2025
Penggemar K-Pop Curi Perhatian di COP30 Brasil, Tunjukkan Aksi Peduli Iklim
Olahraga
Prancis Lolos ke Piala Dunia Usai Cukur Ukrania, Kylian Mbappe dan Sentuhan Magis Olise Jadi Sorotan
Timnas Prancis lolos otomatis ke Piala Dunia 2026 setelah melumat Ukraina 4-0. Dua gol Kylian Mbappe dan kontribusi Olise/Ekitike amankan puncak Grup D.
Angga Yudha Pratama - Jumat, 14 November 2025
Prancis Lolos ke Piala Dunia Usai Cukur Ukrania, Kylian Mbappe dan Sentuhan Magis Olise Jadi Sorotan
Olahraga
Casemiro Mati-matian Bela Neymar, Siap Kerja Keras Gila-gilaan di Lapangan Demi Sang Mega Bintang Brasil Bersinar di Piala Dunia 2026
Gelandang MU ini siap kerja keras demi Neymar dan membandingkannya dengan peran Lionel Messi di Argentina
Angga Yudha Pratama - Kamis, 13 November 2025
Casemiro Mati-matian Bela Neymar, Siap Kerja Keras Gila-gilaan di Lapangan Demi Sang Mega Bintang Brasil Bersinar di Piala Dunia 2026
Olahraga
Union Berlin vs Bayern 2-2: Rekor Kemenangan Bayern Tamat, Kane Jadi Penyelamat!
Harry Kane menyelamatkan Bayern di injury time setelah Union unggul dua kali lewat brace Danilho Doekhi
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Union Berlin vs Bayern 2-2: Rekor Kemenangan Bayern Tamat, Kane Jadi Penyelamat!
Olahraga
Bencana di Puncak Klasemen! Napoli Harus Kehilangan Kevin De Bruyne Usai Alami Cedera Mengerikan
Cedera ini merupakan pukulan telak bagi Napoli
Angga Yudha Pratama - Selasa, 28 Oktober 2025
Bencana di Puncak Klasemen! Napoli Harus Kehilangan Kevin De Bruyne Usai Alami Cedera Mengerikan
Olahraga
Hasil Lengkap Pekan Kesepuluh Super League 2025/2026 dan Klasemen Sementara
Skuad Pesut Etam di bawah arahan pelatih Fabio Lefundes menempati peringkat pertama dengan total 24 poin
Angga Yudha Pratama - Selasa, 28 Oktober 2025
Hasil Lengkap Pekan Kesepuluh Super League 2025/2026 dan Klasemen Sementara
Olahraga
Digelar Mulai Rabu Ini, Simak Jadwal Lengkap Putaran keempat Piala Liga Inggris
Dua pertandingan lain yang juga mempertemukan tim-tim Liga Premier adalah Wolves menjamu Chelsea, dan duel antara Newcastle melawan Tottenham Hotspur
Angga Yudha Pratama - Selasa, 28 Oktober 2025
Digelar Mulai Rabu Ini, Simak Jadwal Lengkap Putaran keempat Piala Liga Inggris
Indonesia
Prabowo Terang-Terangan Ngaku Sontek Gaya Kepemimpinan Presiden Brasil
Prabowo menyebut Lula memiliki kebijakan yang prorakyat.
Dwi Astarini - Kamis, 23 Oktober 2025
Prabowo Terang-Terangan Ngaku Sontek Gaya Kepemimpinan Presiden Brasil
Indonesia
Jadikan Bahasa Portugis Pelajaran Wajib, Prabowo Sebut Indonesia dan Brasil Kini ‘Bestie’
Presiden Prabowo memutuskan untuk memasukkan pelajaran bahasa Portugis dalam kurikulum pendidikan di Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Oktober 2025
Jadikan Bahasa Portugis Pelajaran Wajib, Prabowo Sebut Indonesia dan Brasil Kini ‘Bestie’
Bagikan