Kisah Happy Salma Menggemari Pramoedya Ananta Toer sejak Kuliah


Sebuah pameran dihelat sebagai apresiasi atas karya Pramoedya Ananta Toer. (foto:MP/Ikhsan Digdo)
AKTRIS Happy Salma mengaku menjadi salah satu penggemar penulis ternama Pramoedya Ananta Toer atau yang akrab disapa Pram. Sejak duduk di bangku kuliah, ia sedikit demi sedikit mengagumi karya Pram.
"Ada buku yang saya penasaran sekali, waktu itu saya membaca Gadis Pantai," kenang Happy Salma di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (17/4).
Meski menjadi penggemar Pram sejak kuliah, perempuan 38 tahun itu belum bisa bertemu Pram hingga beberapa tahun kemudian. Selama itu, ia hanya bisa menikmati karya Pram walau amat ingin bisa bertemu langsung dengannya.
Beruntung, dua tahun sebelum Pram wafat, Happy dapat bertemu dengan Pram untuk pertama kalinya. Saking senangnya dan terharu, kata Happy, ia sampai menangis. Layaknya fans bertemu dengan artis idola. Seakan penantiannya selama ini datang juga.
"Tahun 2004 saya bisa bertemu untuk pertama kali dengan idola saya itu. Saya gemetaran dan saya nangis," urai Happy.
Dokumentator Terbaik
Pram tidak hanya pandai dan cakap menulis berdasarkan riset maupun data, ia juga kerap mengarsip segala hal yang dialami olehnya. Benar saja, Happy pun sependapat dengan hal itu. Pasalnya, Happy mengaku pernah tidak sengaja meninggalkan pulpennya di rumah Pram.
Happy sendiri lupa pernah meninggalkan pulpen. Namun, saat kembali mengunjungi rumah Pram, pulpen tersebut masih ada alias tidak hilang. Bahkan, keadannya utuh tanpa kerusakan. Kata Happy, pulpen itu nyatanya dijadikan arsip oleh sang sastrawan.
"Bayangkan, saya ketinggalan pulpen pada 2004 masih ada catatannya 'milik Happy'. Makanya bagi saya, dokumentator terbaik ialah dia," kata Happy.
Disebut tidak Cantik oleh Pram
Bisa jadi, Pram satu-satunya orang yang menyebut Happy bukan perempuan cantik. Di mata penulis itu, ia hanya perempuan yang biasa-biasa saja. Namun, ternyata hal tersebut tidak senegatif itu. Meskipun dinilai tidak cantik, Happy ialah perempuan yang tidak biasa.
"Kamu tidak cantik, tapi mengesankan," tutur Happy menirukan perkataan Pram kala itu.

Mengapresiasi Karya Pram lewat Pameran
Tidak dapat dimungkiri lagi bahwa perempuan kelahiran 4 Januri 1980 itu sangat mengagumi sosok Pram. Untuk itu, ia menggelar sebuah pameran untuk mengapresiasi karya Pram hingga arsip pribadinya. Bagi Happy, mengadakan pameran itu merupakan hal yang diperlukan agar publik semakin tahu sosok yang tekun menulis itu.
Pameran itu dihelat di Dia.Lo.Gue Artspace Kemang dan Galeri Indonesia Kaya Grand Indonesia dengan tajuk Namaku Pram: Catatan dan Arsip. Anda tak dipungut biaya untuk mengunjungi pameran itu.
"Jadi apa yang sudah dikumpulkan Pram, saya mikir gimana caranya biar bisa dilihat semua orang," kata pemain film 'Sang Penari' itu.
Bahkan, Happy juga menjaga hubungan baik dengan anggota keluarga Pram lainnya, seperti dengan anak perempuan Pram, Astuti Ananta Toer.(Ikh)