Kini Hadir Solusi Teknologi Deteksi BOT Cegah Penipuan Tiket Konser Daring

Hati hati dengan penipuan tiket konser. (Foto: dok/World)
MerahPutih.com - Pada 2024, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat setidaknya 182 kasus penipuan terkait konser, dengan total transaksi mencurigakan Rp 2,3 miliar. Angka ini melonjak dari 119 kasus di 2022, dengan transaksi mencurigakan mencapai Rp 735 juta.
Promotor konser kenamaan Indonesia Rizki Aulia mencontihkan pernah menemukan kejanggalan pada festival musik Pestapora yang digelarnya pada 2022 dan 2023. Kala itu, lanjut dia, separuh pembelian tiket tercatat berasal dari domain di Amerika Serikat.
“Ini mengindikasikan bahwa mereka menggunakan bot untuk mendapatkan tiket,” kata Kiki Ucup, sapaan akrabnya, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (8/3)
Baca juga:
Penipuan Tiket Coldplay oleh Mahasiswi, Uang Hasil Kejahatan Disimpan di Belanda
Dalam peringatan Hari Musik Nasional pada 9 Maret, isu tentang akses tiket konser yang aman dan adil menjadi sangat relevan.
Sayangnya, modus penipuan berbasis kecerdasan buatan (AI) kini semakin canggih. Akibatnya, langkah-langkah keamanan yang ada saat ini seperti verifikasi email atau tes CAPTCHA tidak lagi cukup untuk menghentikan bot dan penipu.
Tools for Humanity, sebuah perusahaan teknologi global, kini menghadirkan teknologi Proof of Human (PoH) melalui World. Teknologi ini dirancang untuk memastikan bahwa hanya manusia asli— bukan bot—yang dapat membeli tiket konser.
Baca juga:
Teknologi PoH mengintegrasikan langkah-langkah verifikasi yang mengharuskan pengguna membuktikan identitas mereka sebagai manusia asli secara anonim melalui verifikasi iris mata menggunakan Orb. Dengan demikian, hampir mustahil bagi pengguna internet untuk membuat akun media sosial palsu atau bot untuk membeli tiket.
General Manager Tools for Humanity Indonesia Wafa Taftazani mengungkapkan teknologi ini tentu tidak hanya akan melindungi para penggemar musik dari praktik percaloan dan penipuan tiket, tetapi juga memungkinkan penyelenggara atau promotor acara untuk mendapatkan data penjualan yang lebih akurat.
"Dengan teknologi ini, kita bisa memastikan bahwa ketika musisi tampil, orang- orang yang mendapatkan tiket merupakan mereka yang benar-benar mengagumi dan mendukung musik mereka," tandas Wafa. (Far)
Bagikan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
