KAI Ajarkan Kesetaraan dalam Budaya Angkringan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 19 April 2018
KAI Ajarkan Kesetaraan dalam Budaya Angkringan

Angkringan. (Instagram/angkringan99_nggalek)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SIAPA yang tidak kenal angkringan. Bagi Anda yang pernah melancong ke Yogyakarta, salah satu tempat wajib didatangi adalah angkringan. Tempat makan berupa gerobak di pinggir jalan ini sudah menjadi tempat nongkrong semua kalangan di Yogyakarta, dari yang sederhana, hingga angkringan dengan pengunjung membludak seperti di Jalan Kaliurang dan angkringan berupa restoran.

Sebetulnya angkringan tidak hanya berasal dari Yogyakarta, di Jawa Tengah juga ada angkringan. Kemudian di daerah-daerah lain terutama di Pulau Jawa, angkringan semakin menjamur yang dibawa oleh orang Jawa hingga ke Jawa Barat dan Banten.

Makanan yang disediakan di angkringan cukup beragam. Makanan wajibnya nasi kucing. Nasi bungkus berukuran sangat kecil ini biasa dipadukan dengan bermacam-macam gorengan, sate-satean, usus, telur puyuh, dan lainnya.

Selain makanan ada minuman seperti teh manis dan wedang jahe. Ada juga di beberapa angkringan menyediakan wedang ronde atau minuman dengan banyak campuran rempah-rempah penghangat badan. Di Yogyakarta, satu jenis minuman yang paling diminati dan terkenal ada kopi jos. Kopi jos ini disebut juga kopi arang. Kopi yang kemudian dicampur arang yang dimasukkan saat masih menyala. Suara "josss" saat arang menyala menyentuh air kopi kemudian menjadi nama jenis minuman ini.

Satu hal yang unik di angkringan yaitu cara para pembeli berinteraksi. Angkringan dibuat memanjang dengan bangku mengelilingi meja yang di atasnya disimpan makanan. Pedagang dan pembeli sangat dekat karena aktivitas memasak dilakukan di gerobak itu. Bahkan, arang atau tungku masak juga disimpan di atas meja. Sehingga, tidak ada aktivitas di luar gerobak kecuali mencuci peralatan makan.

Hal lainnya yang menarik yaitu angkringan membuat semua orang tampak setara sebagai rakyat. Di beberapa angkringan disedikan tempat duduk berupa tikar. Beberapa pengunjung memilih duduk lesehan terutama pembeli yang datang berkelompok. Di Yogyakarta, lesehan ini sangat favorit untuk berkumpulnya masyarakat atau para pelancong yang sejenak beristirahat setelah seharian berwisata.

Angkringan biasanya buka dari sore hingga dini hari. (Instagram/angkringan99_nggalek)
Angkringan biasanya buka dari sore hingga dini hari. (Instagram/angkringan99_nggalek)

Tapi tampaknya, saat ini angkringan tidak lagi milik rakyat di jalan-jalan. Angkringan kemudian dipromosikan di luar jalan raya. Itu dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon, Jawa Barat. Angkringan yang biasanya ada di dekat-dekat terminal, sekarang bahkan masuk ke stasiun.

Daop 3 menyediakan langsung angkringan gratis di dalam stasiun. Hal itu untuk memperkenalkan kuliner daerah kepada para pengguna jasa kereta dan juga membantu pelaku UKM menjajakan dagangan mereka.

"Angkringan on Station diselenggarakan sebagai apresiasi kami kepada pengguna kereta dan ini dilakukan secara serentak di beberapa stasiun termasuk Cirebon," kata Manajer Humas Daop 3 Cirebon Krisbiyantoro di Cirebon, Kamis (19/4), dilansir Antara.

Para pengguna kereta api saat ini bisa semakin dekat satu sama lain dengan adanya angkringan di stasiun. Penumpang kereta yang biasanya terkesan "buru-buru" dengan tepatnya jadwal keberangkatan kereta, saat ini bisa lebih rileks. Sedikit menyisihkan waktu untuk saling bercengkerama antarpenumpang, bercengkerama dengan pedagang angkringan yang terus mengipas-ngipas tungkunya.

Pemebeli angkiran bisa langsung memilih makanan di meja. (Instagram/angkringan99_nggalek)
Pemebeli angkiran bisa langsung memilih makanan di meja. (Instagram/angkringan99_nggalek)

Kegiatan PT KAI di stasiun itu berlangsung selama empat hari yakni pada tanggal 17-18 April 2018 dan 24-25 April 2018 dari pukul 16.30 WIB sampai 21.00 WIB.

Hadirnya angkringan di stasiun patut diapresiasi. Mungkin kegiatan ini bisa berkelanjutan, bahkan stasiun-stasiun di daerah operasi bisa mencontohnya agar ada pilihan jajanan tradisional bagi para penumpang kereta api. (*)

Baca juga berita kuliner lainnya dalam artikel: Lomba Memasak Jalan Promosi Wisata Daerah

#Angkringan #Kuliner Yogyakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Bagikan