Kericuhan Suporter Usai Persib Vs Persija, Erick Thohir: Kekerasan Tidak Bisa Ditoleransi


Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Foto: PSSI
MerahPutih.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menegaskan bahwa kekerasan di kompetisi tidak bisa ditolerir, apa pun bentuknya. Hal ini menyikapi kericuhan yang terjadi usai pertandingan Persib Bandung melawan Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Senin (23/9).
Laga pekan keenam Liga 1 2024/2025 itu dimenangi tuan rumah Persib dengan skor 2-0. Dua gol Persib dicetak Dimas Drajad (38’) dan Ryan Kurnia (82’).
Laga juga diwarnai keluarnya kartu merah untuk Firza Andika (28’) dan Marc Klok (62’).
Kericuhan terjadi setelah para pemain dan ofisial tim masuk ke ruang ganti.
Suporter turun dari tribun dan masuk lapangan. Steward menjadi sasaran serangan suporter yang turun ke lapangan.
Beberapa di antaranya tampak dipukuli dan ditendangi, sesuai video yang dibagikan akun Instagram Info Jawa Barat. Sementara lainnya bisa menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam lorong.
Kericuhan diduga terjadi tidak lepas dari kasus dugaan intimidasi dan kekerasan pada Bobotoh yang terjadi pada Kamis (19/9) usai Persib dikalahkan Port FC dalam laga pertama Grup F AFC Champions League Two (ACL) 2 di Stadion Si Jalak Harupat.
Suporter yang kecewa dengan kekalahan dilaporkan mengeluarkan kata-kata kasar, kemudian diikuti steward. Ia kemudian diamankan ke lorong yang menuju ruang ganti. Intimidasi tersebut diduga melibatkan ofisial dan pemain Persib.
Erick Thohir menyesalkan kericuhan tersebut. Padahal laga berjalan dengan lancar meski dibumbui permainan keras.
"Di tengah upaya menjaga agar kompetisi berjalan lancar dan damai, saya sungguh menyesalkan mengapa masih terjadi keributan suporter. Memang bukan di tengah laga, yang saya dapati laporan berjalan lancar. Tapi kejadian setelah pertandingan. Ini yang harus menjadi tanggung jawab dan evaluasi total LIB serta mengusut kejadian ini baik supporter, managemen pertandingan termasuk stewardnya,” ujar Erick Thohir dari Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (23/9).
"Saya tunggu laporan dari LIB. Tapi melihat dari tayangan video yang beredar di medsos, tampak bagaimana suporter bisa turun ke lapangan setelah laga, lalu mengintimidasi para petugas di lapangan, ini yang perlu ditelusuri oleh LIB. Mengapa bisa terjadi? Bagaimana manajemen pertandingan saat itu dijalankan LIB? Kita tidak boleh toleransi pada kekerasan, dalam bentuk apapun”, tegas Erick. (*)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
4 Rekrutan Anyar Termasuk Thom Haye dan Eliano Reijnders Berpeluang Tampil saat Persib Vs Persebaya, Bojan Hodak Enggan Berekspektasi Tinggi

Rachmat Irianto Jadi Sosok Penting bagi Persebaya Jelang Hadapi Persib

Persebaya Ingin Mengubah Sejarah di Markas Persib Bandung

Kenang Kekalahan 1-4 di Markas Persebaya, Bojan Hodak Tegaskan Tidak Ada Niat Balas Dendam

Jadwal Siaran Langsung dan Live Streaming Super League 2025/2026 Hari Ini: Persib Vs Persebaya, Madura United Kontra Bhayangkara

Masa Depan Rizky Ridho Kembali Jadi Pertanyaan, Bepe: Tidak Akan Ke Mana-mana, Diharapkan Memimpin Tim hingga Persija Berusia 100 Tahun
Bambang Pamungkas Ditunjuk sebagai Direktur Olahraga Persija Jakarta, Bawahi Dirtek dan Chief of Persija Academy

Pemain Timnas Indonesia Sudah Bergabung, Pelatih Persija Pede Hadapi Bali United

Kecewa Tidak Bisa Gunakan JIS Usai Jamu Bali United, Mauricio Souza: Persija Harus Siap Kondisi Apa Pun

Mauricio Souza Bicara soal Peluang Gustavo Almeida Comeback saat Persija Vs Bali United
