Kenormalan Baru Diterapkan, 3 Ajang Wisata Bakal Digelar di Sleman


Kabupaten Sleman akan gelar 3 ajang wisata di masa new normal. (foto: MP/Theresan Ika)
PEMERINTAH Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah mempersiapkan dunia pariwisata dan destinasi wisata menghadapi masa kenormalan baru. Tiga ajang wisata akan diselenggarakan setelah kenormalan baru diterapkan. "Saat memasuki new normal pariwisata, kami berharap dapat menggelar 2-3 event hingga akhir 2020," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih di Sleman, Minggu (7/6)
Ningsih mengatakan ketiga ajang pariwisata itu berfokus pada sport tourism dan merupakan ajang rutin tahunan. Ketiga ajang itu, yakni Sleman Temple Run, Tour de Prambanan, dan Tour de Merapi. "Ketiganya banyak menarik minat peserta dari dalam negeri maupun luar negeri. Setiap event ini berlangsung, jumlah kunjungan wisata di Sleman meningkat pesat," jelasnya.
BACA JUGA:
Yogyakarta Bakal Gelar Simulasi New Normal di Destinasi Wisata
Event Sleman Temple Run merupakan sebuah kegiatan lomba lari semi trail yang melewati rute candi-candi legendaris di Kabupaten Sleman. Tahun ini Dinas Pariwisata Sleman merencanakan rute lomba dimulai dari Tebing Breksi kemudian mengitari candi-candi di wilayah Prambanan, seperti Candi Ratu Boko, Candi Banyu Nibo, Candi Prambanan, Candi Sewu dan berakhir di Tebing Breksi.
"Pertimbangan kami menggelar event di Tebing Breksi ialah untuk mengangkat kembali pariwisata di Breksi yang sebelumnya ditutup akibat pandemi COVID-19," katanya.

Sementara itu, kegiatan Tour de Prambanan merupakan sebuah event bersepeda bersama mengelilingi sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Sleman sejauh 100 km. Sementara itu, Tour de Merapi merupakan ajang reli motor di wilayah sekitar lereng Merapi.
Sudarningsih menyebut pihaknya saat ini tengah memikirkan sistem dan fasilitas agar ajang-ajang tersebut sesuai dengan protokol kesehatan kenormalan baru. "Harapannya, ajang tersebut dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sleman, karena selama pandemi COVID-19 ini sektor pariwisata benar-benar tidak dapat berjalan dan kunjungan wisatawan turun drastis," pungkasnya.(*)
BACA JUGA:
Wisata Taman Bunga Nusantara, Cianjur, Jawa Barat Dibuka Kembali