Kenapa Sih Tidak Boleh Memencet Jerawat?

SAAT sudah membesar. Berwarna merah. Terlihat titik putih pada bagian tengah. Tandanya jerawat sudah 'matang'. Tentu kamu tidak tahan untuk memencetnya. Biar jerawat cepat hilang.

Memang sih, jerawat hilang. Kamu juga puas karena bisa memecahkan jerawat 'matang' itu. Namun, nyatanya, para dokter kulit bersikeras melarang kita untuk memencet jerawat di permukaan kulit. Apa alasannya?

Baca juga:

Modal Kopi, Wajah Bisa Cantik Maksimal

Memencet jerawat bisa mengenai pula area sekeliling jerawat. Hal tersebut bisa memicu luka pada jaringan yang sehat, sehingga membuat infeksi meluas. Cara ini juga berisiko menyebarkan bakteria ke pori-pori lainnya yang masih sehat. Potensi jerawat tumbuh di pori-pori itu amat besar.

Selain itu, pemencetan jerawat juga dianggap menghambat proses penyembuhan jerawat secara natural. Artinya, kamu mengganggu penyembuhan alami dan memberikan "penyembuhan instan", dan akan menimbulkan bekas luka yang bertahan lebih lama.

Baca juga:

5 Cara Sederhana Menangani Masalah Jerawat Menggunakan Minyak Jarak

Penekanan jerawat yang berlebihan juga mengakibatkan kotoran yang menyumbat pori-pori semakin dalam, membuat jerawat lebih tampak, serta memicu peradangan kulit.

Daripada memencetnya, kamu bisa melakukan beberapa cara untuk menghilangkan jerawat. Misalnya, menggunakan obat yang mengandung salicylic acid atau benzoyl peroxidei setiap hari. Untuk pori-pori yang tersumbat, kompres wajahmu dengan air hangat untuk mempercepat penyembuhan pori-pori.

Untuk mengeluarkan sumbatan sebum pada pori-pori, gunakan tea tree oil yang berfungsi sebagai zat astringen. Tree oil dapat mengeringkan dan menghilangkan penyumbatan sebum.

Jadi, sahabat Merah Putih jangan pernah memencet jerawat lagi ya. (shn)

Baca juga:

Kenali Penyebab Jerawat di Pipi, Kesehatan Gigi Ternyata Berhubungan Lho!