Kenapa Media Mainstream Kurang Mengekspos Pembunuhan 3 Orang Muslim

Fadhli Fadhli - Kamis, 12 Februari 2015
Kenapa Media Mainstream Kurang Mengekspos Pembunuhan 3 Orang Muslim

Kasus pembunuhan sadis ini telah menjadi trending topic Twitter di dalam dan luar negeri dengan tagar #ChapelHillShooting. (foto: The Independent)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Internasional - Deah Barakat (23) bersama istrinya, Yusor Mohammad Abu Salha (21), dan adiknya, Razan Mohammad Abu-Salha (19) dibunuh di lingkungan Chapel Hill, North Carolina kemarin malam.

Dua minggu sebelumnya, Barakat mengecam kekerasan dalam konflik Gaza-Israel dalam sebuah kicauannya di Twitter. Barakat adalah seorang mahasiswa kedokteran gigi di University of North Carolina. Dirinya juga merupakan sukarelawan amal yang menyediakan perawatan gigi darurat untuk anak-anak di Palestina.

Baca Juga: Tiga Orang Muslim Ditembak di North Carolina

Kasus pembunuhan sadis ini telah menjadi trending topic Twitter di dalam dan luar negeri dengan tagar #ChapelHillShooting. Banyak orang mengecam pembunuhan sadis bergaya eksekusi mati terpidana ini. Hal aneh kita jumpai saat berita ini terbit. Tidak seperti berita mengenai pembantaian media Charlie Hebdo, berita pembunuhan tidak begitu digemborkan oleh media pemberitaan internasional. Hanya sedikit yang memberitakan tentang pembantaian sadis ini, salah satunya adalah independent.co.uk.

Banyak yang berbicara menentang pembunuhan ini, beberapa membandingkannya dengan penembakan Charlie Hebdo di Paris. Banyak juga orang yang meminta Barack Obama dan para pemimpin lainnya untuk mengutuk serangan itu.

Pembunuhan berbau SARA ini terkesan disepelekan, padahal yang dibunuh adalah seorang aktifis HAM yang tentunya membela hak kaum yang tertindas, tidak seperti Charlie Hebdo yang notabene adalah media yang selalu menghina agama.

Kedua kasus ini memiliki sudut pandang yang berbeda. Charlie Hebdo merupakan media pemberitaan fenomenal yang dapat memprovokasi orang di dunia, sehingga menimbulkan suatu gerakan radikal dari sekelompok orang yang mengatasnamakan Negara Islam (ISIS) untuk memerangi media ini.

Media besar seperti CNN, FOX News, BBC, dan lain sebagainya melihat bahwa hal ini bida menimbulkan perang antar media dengan umat beragama yang radikal, dengan efek bisa saja umat beraga ini dapat membrangus habis media-media. Melihat hal ini, media besar berusaha membuat suatu agenda setting untuk lebih memberatkan kesalahan pada ISIS. Oleh karena itu, sering kita lihat banyak pemberitaan yang menampilkan banyak orang membela Charlie Hebdo dan selalu menjatuhkan kesalahan pada ISIS

Baca Juga: Deah Barakat Pernah Menentang Kekerasan Agama dan Etnis

Berbeda halnya dengan berita pembunuhan Deah Barakat dan keluarganya. Ini hanya masalah pribadi, dimana Craig Stephen Hicks (46) yang mengakui dirinya sebagai ateis yang memiliki dendam pribadi pada seluruh umat beragama, khususnya umat Islam dalam hal ini. Pikirannya telah tercuci oleh pandangan buku “The Age of Reason” oleh Thomas Paine dan “The God Delusion” oleh Richard Dawkins yang keduanya memandang bahwa agama itu tidak ada, atau suatu yang tabu.

Kesimpulannya adalah, Bukannya tidak ingin memberitakan pemberitaan ini, namun lebih kepada kepentingan media kala itu memberitakan dan menaikan begitu tinggi isu Charlie Hebdo. Isu pembunuhan tiga orang muslim ini tidak ada kaitannya dengan agenda setting media, media tidak memiliki kepentingan dibalik masalah pribadi ini. Pemberitaan pembunuhan di North Carolina kemarin malam ini hanya sebuah kasus kriminal biasa, sehingga cukup diberitakan ala kadarnya sesuai dengan fakta yang ada.

#Chapel Hill Shooting #Penembakan Warga Muslim #Muslim Amerika #Deah Barakat #Barakat Family #Pembantaian North Carolina
Bagikan
Ditulis Oleh

Fadhli

Berkibarlah bendera negerku, tunjukanlah pada dunia.

Berita Terkait

Bagikan