Kemenhub Kaji Penutupan Gerbang Tol Cikarang Utama, Hasilnya…
Ilustrasi. (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)
MerahPutih.com - Kementerian Perhubungan mengungkapkan hasil kajian sementara pihaknya terhadap wacana penonaktifan Gerbang Tol Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi. Dari kajian sementara itu, disimpulkan bahwa penutupan gerbang tersebut bakal berdampak pada penumpukan kendaraan di Gerbang Cikopo-Palimanan (Cipali) akibat dari penyempitan jalan.
“Jika semua transaksi di gardu Cikarang Utama ditiadakan, berportensi terjadi penumpukan pengendara di Cipali," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Bambang Sugihardjo di Cikarang, Sabtu (2/9).
Kata dia, kajian tersebut dilakukan sebagai opsi bagi penanggulangan kemacetan di lintasan tol Jakarta-Cikampek yang selama ini kerap menumpuk di Gerbang Tol Cikarang Utama.
Jumlah gardu transaksi tol di Cikarang Utama saat ini berjumlah 20 gardu untuk kedua jalurnya sehingga aktivitas perekaman perjalanan melalui pengambilan kartu atau perekaman e-tol di lokasi itu kerap menimbulkan kepadatan kendaraan. Terutama pada saat liburan maupun jam sibuk pengendara.
"Pengamatan kami, pada liburan Idul Adha, kepadatan nampak terjadi mulai pukul 22.00 s.d. 02.00 WIB dengan antrean kendaraan mencapai 200 unit per lajurnya," katanya.
Opsi penonaktifan Gerbang Tol Cikarang Utama, kata dia, hanya dirasa efektif mengurai kepadatan kendaraan yang melaju dari arah Jakarta. Namun, selepas Cikarang Utama, justru terjadi kemacetan di sejumlah gerbang tol keluar menuju jalur arteri dalam kota akibat penyempitan badan jalan. “Ketika masuk Cipali, di sana hanya ada dua lajur gerbang tol. Kalau di Cikarang Utama dibuka (tanpa transaksi perekaman perjalanan), petugas di Tol Cipali bisa kewalahan," katanya.
Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Aryani menambahkan bahwa wacana penonaktifan Gerbang Tol Cikarang Utama hingga kini masih dalam kajian pihaknya terhadap dampak positif dan negatif yang terjadi. "Wacana itu berkaitan erat dengan jalur arteri yang menyempit.
Gerbang Tol Cikarang Utama saat ini menampung tiga hingga tujuh rute perjalanan mulai dari Jakarta, Bekasi, Cipali, Cipularang, semua menumpuk di Cikarang Utama," katanya.
Penonaktifan Gerbang Tol Cikarang Utama, kata Desi, diyakini dirinya mampu memperlancar koridor Jakarta-Cikampek. Namun, hal itu perlu kajian lebih matang lagi melalui sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait dan operator tol. "Dibutuhkan sinergi yang lebih matang lagi antar-BUMN terkait dengan operator. Kami masih melakukan kajian teknisnya," katanya. (*)
Sumber: Antara
Bagikan
Thomas Kukuh
Berita Terkait
Puncak Mudik Nataru 24 Desember2025, Ribuan Moda Transportasi Lakukan Ramp Check
Legislator Gerindra: Kemenhub Harus Lebih Serius Perhatikan Pembangunan Jalur Kereta Api Luar Jawa
DPR Dorong Kemenhub Optimalkan Bandara Dewandaru Karimunjawa dan Ngloram Blora
Mudik Gratis Nataru 2025/2026 dari Kemenhub Bakal Ada Kirim Motor Tanpa Biaya, Catat Lokasi Tujuannya
Pemerintah Siapkan SKB Pembatasan Angkutan Barang untuk Musim Libur Nataru dan Optimalkan 178 Terminal Penumpang Tipe A Hingga B untuk Mobilitas Masyarakat
Kemenhub Diharap Bisa Maksimalkan Anggaran untuk Prioritaskan Aspek Keselamatan Hingga Sektor Pelayaran
Solo Masuk Daftar 10 Kota dengan Biaya Transportasi Termahal, Dishub Beri Respons
Legislator PKB Minta Pemerintah Penuhi Tuntutan Driver Ojol
Proses Pendinginan, Bangkai Kapal Barcelona Terapung di Laut Dikawal Patroli PLP Bitung
Kemenhub: Seluruh Korban Selamat dan Meninggal Kapal Barcelona Sudah Ditemukan