Kecewa dengan Sepak Bola Indonesia, Madun Gantung Sepatu

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 04 Juli 2015
Kecewa dengan Sepak Bola Indonesia, Madun Gantung Sepatu

Madun alias Yusuf Mahardika berpose dengan mengenakan jersey timnas bernomor 9 (Foto: Instagram @yusufmahardika)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Celeb - Yusuf Mahardika alias Madun sedang gundah gulana. Ada yang berubah dalam kesehariannya. Saban kali Yusuf Mahardika biasanya menyambangi tempat latihan dan bermain bola bersama teman-temannya, kini kebiasaan itu mendadak lenyap. Cita-Cita Yusuf membela timnas Merah Putih sepertinya tetap menggantung di awang-awang. Pembekukan PSSI oleh Menpora Imam Nahrawi menghempaskan impian Yusuf Mahardika. Namun pembekukan PSSI bukan satu-satunya casus beli yang menyebabkan Yusuf Mahardika alias Madun tak bisa bermain bola lagi.

Buruknya pembinaan usia muda dalam organisasi PSSI sudah jadi semacam dosa asal sepak bola Indonesia. Sejak tahun 1990-an, pembinaan usia muda, pencarian bibit baru dalam sepak bola Indonesia seperti jalan di tempat. Yusuf Mahardika sebagai generasi anak bangsa yang lahir di awal milenium merasakan imbas bobroknya pembinaan usia muda PSSI. Gelora dan semangat Yusuf Mahardika menjadi pemain nasional terganjal keadaan. Yusuf Mahardika merintis mimpinya dengan bergabung dalam sekolah sepak bola AS-IOP APACINTI dan sempat meraih juara kompetisi usia remaja, tapi setelah itu tidak ada lagi pembinaan lanjutan hasilnya Yusuf Mahardika memilih berakting daripada menunggu godot, sebuah istilah tentang penantian akan kemustahilan dalam perjalanan hidup manusia.

Ketika ditemui merahputih.com di sela-sela acara buka puasa bersama dengan anak-anak yatim piatu di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (3/7) kemarin, Yusuf Mahardika dengan mata berbinar-binar mengungkapkan keinginannya untuk tetap menjadi pemain bola, bahkan terus berjuang sampai dirinya bisa mengenakan seragam tim nasional Indonesia.

"Kalau aku cita-cita bisa masuk Timnas Nasional sih. " Tegas Yusuf.

Kondisi sepak bola tanah air yang sedang karut marut membuat Yusuf Mahardika sepertinya berpikir ulang. Semrawutnya organisasi PSSI yang berujung pada pembekukan oleh Menpora yang berakhir dengan sanksi FIFA membuka mata Yusuf Mahardika bahwa sepak bola Indonesia memang sedang suram. Maka logis dan manusiawi, bila Yusuf Mahardika lebih nyaman bermain sinetron daripada nasibnya terkatung-katung.

"Untuk sekarang karena kita di dunia entertaintment kita jalanin dulu buat di sini. Cuma kita liat kedepan pesepakbola Indonesia kayak gimana. " Getir Yusuf.

Bahkan bila keadaan sepak bola nasional tidak ada perubahan. Yusuf mengaku akan lebih fokus ke dunia akting.

"Kalau itu sih tetep sepak bola. Tapi kalau enggak ada perubahan lanjut ke dunia akting. " Ujar Yusuf Mahardika lugas.

Salahkah Yusuf Mahardika memilih akting dan melupakan mimpinya jadi pemain bola? Untuk ukuran anak usia 15 tahun Yusuf Mahardika cukup realistis dengan keadaan persepakbolaan Indonesia saat ini. Pesan bijak, gantungkan cita-citamu setinggi bintang di langit bagi Yusuf Mahardika bisa diganti, gantungkan sepatumu setinggi mungkin sampai semuanya selesai.(rky/flo)

 

Baca Juga:

Yusuf 'Madun' Mahardika Kagumi Martunis sebagai Inspirasinya

Heboh Si Madun Dikelilingi Model-Model Cantik

Yusuf Mahardika Kembali Bersinar di Sinetron Kejar Tayang

 

 

 

#Bintang Sinetron #Madun #Yusuf Mahardika
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Bagikan