Kebun Bunga Amarilis Patuk Dibanjiri Wisatawan


Kebun Bunga Amarilis di Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
MerahPutih.Com - Usaha warga Patuk, Kabupaten Gunungkidul membudidayakan bunga amarilis tidak sia-sia. Setelah tragedi pengrusakan kebun bunga Amarilis setahun silam, kini warga beramai-ramai menanam bunga yang hanya mekar sekali dalam setahun tersebut.
Hasilnya, bunga Amarilis yang mekar menarik wisatawan berkunjung ke sana. Dalam sehari bisa ratusan orang yang menikmati keindahan bunga amarilis.
Sebagaimana dilansir Antara Minggu (15/10), pemilik lahan bunga amarilis Sukadi mengatakan bunga amarilis mekar sejak beberapa hari lalu, dan diperkirakan akan terus berbunga hingga dua minggu.
"Amarilis dikembangkan di lahan seluas 5.000 meter persegi mekar secara bersamaan. Sekarang jumlah bunganya lebih banyak dibanding 2015," katanya.
Ia mengatakan supaya tetap terjaga keindahannya dirinya sudah menyiapkan spot foto untuk pengunjung, dan juga dipasang garis pembatas antara pengunjung dan bunga.

Bunga Amarilis di Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
"Tempat foto sederhana supaya pengunjung bisa foto tanpa harus merusak tanaman," katanya.
Sukadi mengharapkan wisatawan atau pengunjung tetap menjaga ketertiban dan mencintai lingkungan. Dengan demikian keindahan musim bunga amarilis bisa dinikmati dengan menyenangkan. Ia juga menyediakan bibit bunga amarilis dijual dengan harga satu pot Rp 3.000 sampai Rp 5.000.
"Bunga amarilis hanya mampu berbunga dua minggu," katanya.
Sementara salah seorang pengunjung Kismaya mengatakan sengaja datang untuk menikmati keindahan bunga amarilis.
"Kebetulan baru pulang dari kuliah, dan mampir untuk foto," katanya.
Sementara itu, Camat Patuk Haryo Ambar Suwardi mengatakan trend bunga amarilis langsung direspon cepat warga dengan membuat motif batik. Motif batik bunga amarilis, sudah mendapatkan hak paten.
"Saat ini sudah banyak dipasarkan, “pungkas Haryo Ambar.(*)