KBRI Tokyo Minta WNI di Jepang Siaga Tsunami, Penuhi Baterai Ponsel dan Siapkan Perlengkapan Darurat
                Ilustrasi gempa bumi. Foto: Dok/BMKG
Merahputih.com - KBRI Tokyo mendesak seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah pesisir Jepang atau yang menerima peringatan tsunami untuk segera melakukan evakuasi ke tempat yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat. Imbauan ini menyusul gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,7 yang terjadi di Semenanjung Kamchatka, Rusia.
"Otoritas Jepang telah mengeluarkan peringatan tsunami di sepanjang Pantai Pasifik Jepang dari Hokkaido hingga Wakayama," tulis KBRI Tokyo dalam keterangannya, Rabu (30/7).
KBRI Tokyo secara tegas menekankan pentingnya bagi WNI di area terdampak untuk menggunakan jalur evakuasi resmi dan selalu mengutamakan keselamatan diri.
Pemerintah Jepang juga telah sigap dengan mendirikan kantor penghubung informasi di pusat manajemen krisis di Kantor Perdana Menteri, serta sedang berkoordinasi dengan pejabat pemerintah lokal.
Baca juga:
Gempa Magnitude 8,7 Guncang Rusia, BMKG Rilis Peringatan Dini Tsunami untuk Gorontalo-Papua
Selain itu, KBRI Tokyo mengimbau semua WNI di seluruh Jepang untuk selalu mengikuti informasi resmi dari otoritas Jepang, seperti Badan Meteorologi Jepang (JMA), kantor berita utama, dan instansi resmi setempat terkait perkembangan gempa dan peringatan tsunami. Sangat penting untuk menghindari informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.
Setelah gempa, WNI diminta untuk memeriksa struktur bangunan serta jaringan listrik atau gas. Jika ada kerusakan atau potensi bahaya, segera keluar dari bangunan dan laporkan kepada pihak berwenang.
“Hindari penggunaan lift dan berhati-hatilah terhadap kemungkinan gempa susulan,” tulis KBRI Tokyo.
KBRI juga mendorong WNI untuk segera menghubungi keluarga guna mengabarkan kondisi terkini, serta saling memberikan informasi kepada sesama WNI di area terdampak.
Baca juga:
Potensi Dampak Gelombang Tsunami Akibat Gempa di Rusia Diperkirakan Tiba Siang Hingga Sore Ini
Sebagai langkah antisipasi, WNI di Jepang diimbau untuk menyiapkan perlengkapan darurat seperti air, makanan, obat-obatan, senter, dan dokumen penting (paspor, zairyuucard). Pastikan pula baterai ponsel terisi penuh dan siapkan pengisi daya (power bank) jika ada.
Bagi WNI yang memerlukan bantuan darurat, dapat menghubungi KBRI Tokyo atau KJRI Osaka melalui hotline darurat KBRI Tokyo di +81 80 3506 8612 dan +81 80 4940 7419, serta hotline darurat KJRI Osaka di +81 80 3113 1003. Alternatifnya, dapat melalui email: [email protected] (KBRI Tokyo) dan [email protected] (KJRI Osaka).
Perlu diketahui, gempa bermagnitudo 7.9 (USGS menyatakan 8.0) sebelumnya mengguncang pesisir Kamchatka, Rusia, pada Selasa malam pukul 23:24 GMT (Rabu pagi, 04.24 WIB), memicu peringatan tsunami di sana dan bahkan peringatan tsunami untuk wilayah Alaska dari Pusat Peringatan Tsunami Nasional AS.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
BMKG Wanti-wanti Pelaku Wisata Labuan Bajo Potensi Gelombang Tinggi 5-7 November 2025
                      Nahkoda Baru BMKG: Ahli Longsor UGM, Prof. Faisal Fathani Kini Pegang Kendali Cuaca dan Iklim Indonesia, Intip Profilnya
                      Potensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang, BMKG: Jauhi Pohon dan Bangunan Rapuh
                      Prakiraan BMKG: Hujan Ringan dan Disertai Petir Akan Terjadi di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Senin, 3 November 2025
                      Prakiraan BMKG: Hujan Turun secara Merata di Wilayah Jakarta pada Senin, 3 November 2025 Siang Hari
                      BMKG Peringatkan Puncak Musim Hujan November 2025 - Februari 2026
                      Masyarakat Banten Diimbau Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi
                      Cuaca Ekstrem seperti Fenomena Hujan Es Masih Berpotensi Terjadi di Tangerang Raya Tiga Hari Ke Depan
                      Prakiraan BMKG: Hujan Akan Guyur Mayoritas Kota Besar di Indonesia pada Sabtu, 1 November 2025, Termasuk di Pulau Jawa
                      Waspada, Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Sejumlah Pesisir Jakarta pada 3-12 November, Simak Sebabnya