Kata Prabowo Soal Drone Milik Asing Ditemukan di Laut Sulawesi


Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. ANTARA/Tangkapan layar YouTube Kehutanan UGM
MerahPutih.com - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) meminta publik untuk tidak berpolemik terkait temuan drone bawah laut di Laut Selayar, Sulawesi Selatan.
Kemenhan menegaskan akan menangani masalah tersebut bersama dengan Mabes TNI, khususnya TNI Angkatan Laut (AL).
"Kemenhan dan Mabes TNI, khususnya AL pasti akan menangani permasalahan tersebut," ujar Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak, dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (4/1).
Baca Juga:
Dahnil menjelaskan, saat ini TNI AL juga sudah menyatakan drone yang ditemukan tersebut merupakan sea glider yang biasa digunakan untuk survei data oseanografi.
Pihak TNI AL melalui Pusat Hidrografi dan Oseanografi akan menyelidiki lebih lanjut drone tersebut.
"Menhan Prabowo Subianto berharap rakyat Indonesia terus mendukung TNI bekerja keras untuk pertahanan Indonesia dan mari bersama memperkuat pertahanan rakyat semesta untuk memastikan NKRI yang lebih kuat," katanya.

Beberapa waktu lalu, seorang nelayan di Sulawesi menemukan drone bawah laut yang diduga milik Tiongkok di perairan Selayar.
UUV diangkat dari air oleh nelayan setempat pada tanggal 20 Desember lalu, tapi baru dilaporkan ke pihak berwenang enam hari kemudian.
Temuan drone bawah laut oleh seorang nelayan di perairan Selayar, Sulawesi Selatan menimbulkan polemik dari berbagai pihak.
Bahkan, ada yang menyebut alat tersebut seolah sinyal akan perang besar di masa depan.
Meski begitu, hingga saat ini belum bisa dipastikan dari mana alat yang kemudian
diketahui sebagai sea glider itu berasal.
Baca Juga:
Drone Tiongkok 'Menyusup' ke Laut NKRI, Ahli Intelijen Wanti-Wanti TNI-AL
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono meminta anak buahnya untuk memberi hasil dari penyelidikan drone tersebut.
"Saya beri waktu satu bulan Pak Kapushidros untuk bisa menentukan atau membuka hasilnya biar ada kepastian," kata Yudo saat menyampaikan konferensi pers di Gedung Pushidorsl, Ancol, Jakarta Utara. (Knu)
Baca Juga:
Drone Bawah Air Masuk Perairan Indonesia, Politisi PKS: Keamanan Negara Sangat Rentan