Kapolri: Hasil Penelitian Tidak Ada Beras Plastik

Muchammad YaniMuchammad Yani - Rabu, 27 Mei 2015
Kapolri: Hasil Penelitian Tidak Ada Beras Plastik

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti bersama sejumlah pejabat menyampaikan keterangan pers tentang beras plastik, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (26/5). (Foto: setkab.go.id)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih Nasional - Kasus beras plastik belakangan memang sudah membuat resah masyarakat. Namun setelah melakukan penelitian di Laboratorium Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM), Laboratorium Kementerian Perdagangan, dan Laboratorium Kementerian Pertanian, hasilnya tidak ditemukan adanya beras yang bercampur plastik.

Hal tersebut disampaikan lansung Kapolri Jenderal Badrodin Haiti kepada wartawan di kantor Presiden Jakarta, Selasa (26/5) sore.

“Hasil pemeriksaan laboratotium forensik kemudian Laboratorium Badan POM, laboratorium di Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian itu negatif, tidak ada unsur plastik dari hasil pemeriksaan laboratorium itu,” ujar Badrodin seperti dikutip setkab.go.id.

Tak hanya samapai di situ, Kapolri bersama Menteri Perdagangan Rahmat Gobel telah meminta sampel yang masih tersisa di Sucofindo yang sebelumnya menghasilkan data positif adanya beras dicampur plastik untuk diteliti kembali ke laboratorium BPOM ke Laboratorium Forensik Polri dan hasilnya juga negatif.

“Hasilnya juga negatif,” tambahnya.


Baca Juga:

Soal Beras Jadi-Jadian, Polri Bakal Beri Keterangan Dalam Waktu Dekat

Meresahkan, Malaysia Ikut Panik Soal Beras ‘Jadi-jadian’

Selain Indonesia, Singapura Juga Heboh Beras ‘Jadi-jadian’

Begini Cara Membedakan Beras Asli dan Beras Plastik

#Beras Jadi-Jadian #Beras Plastik
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Infografis
Bikin Geram! Setelah Beras Dioplos Kini Giliran Pupuk Dipalsukan
Belum beres masalah beras oplosan sekarang muncul lagi masalah baru Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan ada temuan terkait peredaran pupuk palsu yang berpotensi merugikan petani hingga Rp3,2 triliun. Amran menyebut pupuk palsu tersebut sangat merugikan petani, karena sebagian besar menggunakan dana pinjaman program kredit usaha rakyat (KUR), sehingga jika gagal panen, maka mereka bisa bangkrut dan harus berhutang.
Wiwit Purnama Sari - Senin, 14 Juli 2025
Bikin Geram! Setelah Beras Dioplos Kini Giliran Pupuk Dipalsukan
Bagikan