Kaleidoskop 2017

5 Statement Tokoh Paling Kontroversial di Tahun 2017

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Selasa, 26 Desember 2017
5 Statement Tokoh Paling Kontroversial di Tahun 2017

Gubernur dan Wakil Gubernur DKI JAKARTA periode 2017-2022 Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno (MP/Rizki Fitrianto)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Tak terasa, kita sudah berada di ujung tahun 2017. Sebelum berpindah ke tahun berikutnya, merahputih.com akan menyegarkan kembali ingatan anda terkait apa saja peristiwa yang telah terjadi setahun belakangan.

Banyak peristiwa yang terjadi, mulai dari prestasi yang telah dicapai Indonesia, bencana alam, hingga panasnya dunia politik. Khusus artkel kali ini, merahputih.com akan menyajikan statement-statemet para tokoh selama tahun 2017.

Berikut 5 statement para tokoh yang menjadi kontroversi selama tahun 2017:

Puan Maharani

Menko PMK Puan Maharani (kedua kiri) berbincang dengan Mensos Khofifah Indar Parawansa (kiri) (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, menjadi sorotan netizen terkait pernyataannya dalam acara peluncuran penyaluran program raskin/rastra 26 Januari awal tahun lalu.Dalam acara tersebut Gubernur Bali Made Mangku Pastika minta agar alokasi beras untuk raskin daerah Bali dinaikkan.

Menteri Puan Maharani bukannya trenyeh atau prihatin dan tersentuh mendengar keluhan dari Gubernur Bali itu,malah berkelakar mengatakan "Jangan banyak-banyak makanlah diet sedikit tidak apa-apa" kata Puan.

Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan berpidato dihadapan ribuan simpatisannya di halaman Balai Kota DKI Jakarta. (Merahputih.com / Rizki Fitrianto)

Seperti diketahui, usai dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk pertama kali menyampaikan pidato politiknya di Balai Kota DKI Jakarta pada 16 Oktober 2017.

Dalam pidatonya, Anies menggunkan istilah pribumi untuk menunjukkan warga Jakarta.

Berikut isi penggalan pidato Anies: "Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, kini saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai Jakarta ini seperti yang dituliskan pepatah Madura. Itik telor, ayam singerimi. Itik yang bertelor, ayam yang mengerami," kata Anies.

Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno Merahputih.com / Rizki Fitrianto

Pada 7 November lalu, Sandiaga Uno mengguncang Jakarta dengan mengeluarkan statement bahwa yang menyebabkan kemacetan di Tanah Abang adalah pejalan kaki.

Berikut penggalan pernyataan Sandi tentang penyebab kemacetan tersebut: "Kedua adalah ngetem angkot. Ketiga adalah penataan 300.000 pejalan kaki yang tumpah dari Stasiun Tanah Abang," Kata Sandi.

Susi Pudjiastuti

Menteri Susi Pudjiastuti. (MP/Yohanes Abimanyu)

Tak lama setelah statement Sandi soal pejalan kaki, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti malah menantang Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut untuk merubah Danau Sunter indah sama halnya dengan danau yang ada di Jenawa.

Berikut penggalan tantangan Susi untuk Sandiaga Uno: "Sekarang kan beliau (Sandi) punya power dan authority di Jakarta. Saya yakin Danau Sunter bisa dibikin seperti ini, setuju enggak penonton? Mari sampaikan ke Pak Anies dan Pak Sandi," tutur Susi.

Andi Amran

Menteri Pertanian Amran Sulaiman. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Di sela inspeksi dadakan Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Menteri Pertanian, Andi Amran menyarankan masyarakat bisa beralih konsumsi ke komoditas lain yang proteinnya hampir sama seperti daging.

Berikut penggalan ucapan Mentan: “Seperti tutut itu protein lebih bagus dari daging,” ujarnya. (*)

#Kaleidoskop 2017
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Bagikan