KAI Jajaki Lokomotif Baterai E-Train China untuk Gantikan Ratusan Lokomotif Diesel

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 12 November 2025
KAI Jajaki Lokomotif Baterai E-Train China untuk Gantikan Ratusan Lokomotif Diesel

Ilustrasi. Foto: KAI Daop 1 Jakarta.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah menjajaki penggunaan lokomotif bertenaga baterai (e-lokomotif) sebagai bagian dari upaya modernisasi armada dan menekan jejak emisi karbon.

“Kami berdiskusi dengan salah satu industri di China tentang bagaimana mereka dapat membantu kami melakukan peremajaan armada. Sebagian besar lokomotif kami masih menggunakan mesin diesel, dan kami ingin beralih ke sistem elektrifikasi atau kereta berbasis baterai,” kata Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bobby Rasyidin, Rabu (12/11).

Baca juga:

Legislator Gerindra: Kemenhub Harus Lebih Serius Perhatikan Pembangunan Jalur Kereta Api Luar Jawa

Transformasi Lokomotif Diesel Menuju E-Train

Menurut Bobby, alih teknologi dari lokomotif diesel ke e-train (kereta listrik) berbasis baterai akan membawa lompatan besar bagi transformasi teknologi KAI. Teknologi ini menawarkan peningkatan efisiensi layanan, penurunan biaya operasional, dan pengurangan emisi yang sejalan dengan program hijau KAI.

Ia menjelaskan bahwa berbeda dengan kereta listrik konvensional yang harus terhubung dengan jaringan listrik di atas rel, teknologi baterai memungkinkan kereta beroperasi secara mandiri. Kereta bertenaga baterai ini dapat diterapkan untuk layanan kereta api antarkota maupun perkotaan, seperti KRL Jabodetabek.

"Dulu kereta listrik harus terhubung ke jaringan listrik di atas rel, tetapi kini dengan teknologi baterai, kereta bisa beroperasi mandiri. Di China, e-lokomotif seperti ini sudah banyak digunakan," jelasnya.

Kunjungan kerja ke Beijing, Qingdao, dan beberapa kota di China ini difokuskan untuk mempelajari secara mendalam teknologi, skema pengoperasian, hingga integrasi antarmoda transportasi. Bobby menekankan bahwa fokus utama KAI saat ini adalah konversi lokomotif diesel yang sudah ada ke tenaga listrik, bukan pengadaan rangkaian baru secara spesifik.

Baca juga:

KPK Duga Ada Tanah Negara Dijual ke Negara di Proyek Kereta Cepat Whoosh

KAI saat ini memiliki ratusan lokomotif diesel, termasuk tipe CC202 dan CC205 untuk angkutan batu bara di Sumatera, serta CC206 untuk layanan barang dan penumpang di Jawa. Selain itu, KAI juga telah memesan 11 rangkaian KRL dari China, di mana delapan di antaranya sudah beroperasi.

"Pengadaan memang bagian dari modernisasi, tetapi belum dibahas secara spesifik. Fokus kami masih pada konversi lokomotif diesel ke tenaga listrik," tegasnya.

#Kereta Api #Stasiun Kereta Api #PT KAI
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
KAI Jajaki Lokomotif Baterai E-Train China untuk Gantikan Ratusan Lokomotif Diesel
Dulu kereta listrik harus terhubung ke jaringan listrik di atas rel, tetapi kini dengan teknologi baterai, kereta bisa beroperasi mandiri
Angga Yudha Pratama - Rabu, 12 November 2025
KAI Jajaki Lokomotif Baterai E-Train China untuk Gantikan Ratusan Lokomotif Diesel
Indonesia
Legislator Gerindra: Kemenhub Harus Lebih Serius Perhatikan Pembangunan Jalur Kereta Api Luar Jawa
Penting untuk konektivitas kawasan indsutri luar Jawa dan pemenuhan kebutuhan logistik nasional.
Dwi Astarini - Selasa, 11 November 2025
Legislator Gerindra: Kemenhub Harus Lebih Serius Perhatikan Pembangunan Jalur Kereta Api Luar Jawa
Indonesia
Negara Tanggung Utang Whoosh, Serikat Pekerja Kereta Api Puji Keberanian Prabowo
Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) memuji Presiden RI, Prabowo Subianto, yang akan menanggung utang Whoosh.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Negara Tanggung Utang Whoosh, Serikat Pekerja Kereta Api Puji Keberanian Prabowo
Indonesia
Kereta Api Jadi Primadona Wisatawan Asing, ini 10 Stasiun Paling Favorit
Berkat kenyamanan dan efisiensi waktu yang ditawarkan moda transportasi berbasis rel ini.
Dwi Astarini - Sabtu, 08 November 2025
Kereta Api Jadi Primadona Wisatawan Asing, ini 10 Stasiun Paling Favorit
Indonesia
Prabowo Mau Borong 30 Rangkaian KRL, Jumlah Penumpang Diprediksi Tembus 400 Juta Orang
Prabowo mau borong 30 rangkaian KRL, jumlah penumpang diprediksi bisa menembus 400 juta orang.
Soffi Amira - Kamis, 06 November 2025
Prabowo Mau Borong 30 Rangkaian KRL, Jumlah Penumpang Diprediksi Tembus 400 Juta Orang
Indonesia
Prabowo Tambah 30 Rangkaian KRL Baru, Momentum Penting KAI Tingkatkan Layanan
KRL merupakan tulang punggung transportasi masyarakat Jabodetabek.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
Prabowo Tambah 30 Rangkaian KRL Baru, Momentum Penting KAI Tingkatkan Layanan
Indonesia
KAI Lakukan Penyesuaian Jadwal dan Pola Perjalanan 1 Desember 2025, Tiket belum Bisa Dipesan
Saat ini, pelanggan dapat membeli tiket hingga tanggal keberangkatan 30 November 2025.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
KAI Lakukan Penyesuaian Jadwal dan Pola Perjalanan 1 Desember 2025, Tiket belum Bisa Dipesan
Indonesia
DPR Apresiasi Komitmen Presiden Prabowo Perkuat Layanan Commuter Line Jabodetabek
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto meningkatkan layanan KRL Jabodetabek dengan alokasi anggaran Rp5 triliun untuk menambah 30 rangkaian kereta demi mengurangi waktu tunggu dan kepadatan penumpang.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 05 November 2025
DPR Apresiasi Komitmen Presiden Prabowo Perkuat Layanan Commuter Line Jabodetabek
Indonesia
Legislator Gerindra Tuntut KAI Tutup Perlintasan Sebidang yang tak Penuhi Standar
Banyaknya perlintasan sebidang yang masih belum memenuhi standar keamanan menjadi salah satu faktor risiko tingginya angka kecelakaan.
Dwi Astarini - Rabu, 05 November 2025
Legislator Gerindra Tuntut KAI Tutup Perlintasan Sebidang yang tak Penuhi Standar
Indonesia
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Keselamatan operasional kereta api harus menjadi prioritas utama demi mencegah terulangnya kecelakaan di jalur rel.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Respons Kecelakaan KA Bangunkarta, DPR Ingatkan KAI Target Zero Accident dari Prabowo
Bagikan