JK: Jangan Takut Hadapi Persaingan MEA!


Wapres Jusuf Kalla (Foto:setkab.go.id)
MerahPutih Keuangan - Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan pihaknya menilai kesiapan bersaing adalah hal yang dibutuhkan para pelaku usaha di semua sektor. Hal ini dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan dimulai pada Desember 2015. Selain itu, kedatangan tenaga asing juga bisa diambil sisi positifnya. Dicontohkan, satu tenaga asing bisa membuka 100 lapangan kerja.
“Hanya jiwa penakut yang terlalu lama melakukan persiapan. Untuk itu, kita harus benar-benar mempersiapkan semuanya agar mampu bersaing pada MEA nanti,” ujar Kalla dalam acara Tempo Economic Briefing di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (17/11).
JK menambahkan, saat ini masyarakat Indonesia seharusnya tidak perlu takut dalam menghadapi MEA. Ia mempertanyakan alasan kekhawatiran para tenaga Indonesia menjelang MEA. Pasalnya, tak mungkin tenaga kerja dari negara yang berpenghasilan lebih tinggi mendatangi negara yang berpenghasilan lebih rendah.
"Perbedaan penghasilan tenaga kerja di luar negeri dengan penghasilan tenaga kerja di Indonesia. Dokter di Malaysia sekali praktik bisa mendapat Rp1 juta, kalau ke Indonesia bisa turun hanya Rp200 ribu, misalnya. Mana mungkin mereka mau ke sini,” ujarnya.
Menurut JK, pihak asing yang masuk ke Indonesia justru akan membuka peluang kerja bagi tenaga kerja lokal. Satu tenaga kerja asing masuk, berpotensi membuka 100 lapangan kerja baru.
"100 tenaga kerja asing masuk, bisa untuk 1.000 lapangan kerja baru di Indonesia.” tuturnya, memberikan gambaran bila tenaga asing nanti berdatangan ke Indonesia.
Oleh karena itu, tambahnya, masyarakat sebaiknya tidak terlalu mencemaskan dengan hal tersebut kenyataannya keterbukaan karena hal itu justru tantangan menuju perkembangan.
“Memang ada kekhawatiran sistem profesionalitas, atau soal sertifikasi. Tapi yang terpenting adalah produktivitas.” katanya.
Tempo Economic Briefing ini juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, dan Kepala Pembangunan Infrastruktur Wilayah Hermanto Dardak yang datang mewakili Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (abi)
BACA JUGA:
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Jusuf Kalla Bandingkan Kelonggaran Aturan Ceramah di Indonesia dengan Negara Lain
