Jepang Punya Perdana Menteri Baru, Ini Profilnya

Merahputih.com - Suga Yoshihide dipilih sebagai Perdana Menteri (PM) Jepang yang baru. Pemilihan Suga sebagai PM baru dilakukan oleh para anggota parlemen Jepang.

Suga menggantikan Shinzo Abe yang mengundurkan diri karena sakit. Suga merupakan Ketua Kabinet Sekretaris dan Menteri Urusan Dalam Negeri dan Komunikasi dalam kabinet Shinzo Abe hingga 2007.

DIkutip dari nhk.or.jp, Hampir setiap hari selama delapan tahun terakhir, Suga Yoshihide telah menanggapi berbagai pertanyaan wartawan saat pemerintah menghadapi kritikan tajam. Mulai dari dugaan korupsi hingga kebijakan yang tidak populer. Juru bicara tertinggi ini tampak tidak tergoyahkan.

Baca juga:

Rumah Hantu 'Drive-In' Jepang Hadirkan Suasana Zombie Apocalypse

Pemimpin partai utama yang berkuasa di Jepang Partai Demokratik Liberal LDP itu mengungkapkan nama era baru Jepang, yaitu 'Reiwa' yang merupakan penghargaan yang tidak biasa, yang membuat jutaan orang menyaksikan orang kepercayaan perdana menteri dan penasihatnya dalam sorotan baru.

Suga dibesarkan di Provinsi Akita. Ia tumbuh di luar dunia politik, di pertanian stroberi milik orang tuanya. Ia hampir berusia 40 tahun ketika pertama kali menduduki jabatan, di kursi Dewan Kota Yokohama.

Kurang dari satu dekade kemudian, ia gencar melakukan kampanye di tingkat masyarakat untuk memenangkan sebuah kursi di Majelis Rendah.

Dikenal dengan loyalitasnya, ia tidak pernah melupakan akarnya. Sebagai seorang menteri kabinet, ia mempromosikan berbagai kebijakan untuk membantu komunitas pedesaan yang sangat terpukul dengan perubahan demografi Jepang yang pesat.

Baca juga:

Mobil Terbang Canggih Terkecil di Dunia ala Jepang

Sepanjang karirnya, Suga hidup dengan moto: “Di mana ada kemauan, di situ ada jalan.” Dan lima tahun setelah pengunduran diri Abe, ia memimpin seruan untuk membawa sekutu politiknya kembali berkuasa.

Saat ini, akhirnya sorotan ditujukan pada dirinya, Suga membiarkan dunia untuk mengenalnya. Ia suka bepergian, memancing, main golf, dan menjaga kesehatan. (*)