Jelaskan Efek Sabu, Roy Marten: Bikin Paranoid

BEBERAPA waktu lalu narkoba kembali meneror dunia hiburan tanah air. Secara beruntun dalam waktu satu minggu 3 artis terjerat benda haram itu, Fachri Albar, Roro Fitria, dan Dhawiyah.

Dengan demikian bisa dibilang dunia hiburan memang rawan tersandung narkoba. Terlepas dari para artis, Indonesia sendiri memang darurat narkoba.

Hal tersebut juga diakui oleh aktor kawakan Roy Marten. Seperti diketahui, ayah Gading Marten itu sempat terjerat kasus narkoba sebelum akhirnya kini ia bisa 'selamat' dari benda haram itu.

"Peristiwa saya adalah 11 tahun yang lalu tapi hari ini kita melihat perkembangan narkoba luar biasa di Indonesia. Kata Pak Buas ada 250 ton setiap tahun masuk ke Indonesia itu jumlah yang sangat besar," kata Roy saat ditemui di kawasan Senayan, Selasa (6/3).

Pria 66 tahun itu memang pernah merasakan efek salah satu jenis narkoba, yaitu sabu. Efek penggunaan sabu merusak pola pikir kata Roy.

Menurutnya, jika dipakai berkelanjutan bukan merusak otak saja. Psikis pun akan terpengaruh, lebih parahnya timbul rasa depresi bahkan menghilangkan kewarasan.

"Saya sebagai pengguna tahu akibat dari pake sabu itu kaya apa. saya enggak bicara tentang jenis yang lain tapi kalau saya bicara sabu, sabu itu ganggu cara berpikir kita. kalau kita pake terus itu jadi gila, paranoid," tambahnya.

Lebih lanjut, Roy pun menegaskan terutama para kaum muda untuk selalu menjauhi narkoba. Jangan sekali-kali memakainya bahkan mendekatinya.

Meskipun tidak mudah, ditambahkan olehnya sampai kapanpun penggunaan narkoba tidak bisa disembunyikan. Suatu saat pengguna narkoba pastinya akan tercyduk.

Oleh karena itu ia mengingatkan bagi pengguna narkoba segera berhenti memakainya. Bukan besok atau kapan, melainkan hari ini juga. Asal ada kemauan kuat, narkoba dapat dihindari.

"kalau enggak hari ini, besok atau minggu depan pasti ketangkep. Sebelum ketangkep stop hari ini. tidak mudah tapi bisa dijalani," tutupnya.

Sekadar informasi, hari ini para artis melakukan sholawat anti narkoba di Masjid Baiturrahman, komplek MPR-RI, Jakarta Pusat. Roy sendiri mendukung berjalannya acara tersebut. (Ikh)