Jelang Lebaran, Pasar Klewer Solo Mulai Diserbu Pengunjung


Pasar Klewer Solo, Jawa Tengah jelang Lenaran dipadati banyak pengunjung, Minggu (2/5). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Jelang Lebaran pusat perbelanjaan dan pasar tekstil di Solo, Jawa Tengah, mulai dipadati pengunjung. Namun demikian, aturan protokol kesehatan tetap diberlakukan sangat ketat untuk menjamin kenyamanan pengunjung di tengah situasi pandemi COVID-19.
Pantauan MerahPutih.com di pasar tekstil Pasar Klewer, pengunjung mulai memadati pasar garmen terbesar di Jawa Tengah pukul 11.00 WIB. Pengunjung datang membeli baju perlengkapan Lebaran.
Baca Juga
Mudik Dilarang, PT Jasamarga Solo Ngawi Lakukan Penyekatan pada 2 Gerbang Tol
Bahkan, pengunjung yang datang berbelanja tidak hanya datang dari Solo, tetapi dari Soloraya, yakni. Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Klaten, Sragen, dan Boyolali.
Meskipun banyak pengunjung yang datang, pengunjung tampak tertib dan tidak sampai menimbulkan kerumunan. Kawasan Central Bisnis Distrik (CBD) seperti kawasan Coyudan, Koridor Jensud, Pasar Gede dan Gading juga tampak dipadati pengunjung.

Salah seorang pedagang baju batik, Ritawati (41) mengatakan jumlah pengunjung di Pasar Klewer mulai terasa ada peningkatan pada Sabtu kemarin. Jumlah pengunjung bertambah banyak pada Minggu ini.
"Ya mulai ramai pengunjung Pasar Klewer. Peningkatan jumlah pengunjung mulai terasa akhir pekan ini," kata Ritawati, Minggu (2/5).
Ia mengemukakan kebanyakan pengunjung datang membeli pakaian untuk kebutuhan lebaran, yakni baju muslim, mukena, celana, baju batik, dan lainnya. Seiring meningkatnya jumlah pembeli, ia mengaku omzetnya ikut naik 40 persen.
"Alhamdulilah omzet jualan saya mulai naik. Ekonomi Solo mulai bangkit dan pedagang sudah divaksin," papar dia.
Senada diungkapkan pedagang lainnya, Mariyatul (46). Ia memperkirakan pekan depan kondisi Pasar Klewer akan dipadati pembeli seiring dengan THR yang mulai dibayarkan perusahaan.
"Kami tetap mematuhi protokol kesehatan. Jangan sampai ada kerumunan. Apalagi pasar jangan sampai ditutup gegera ada klaster corona," katanya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Karantina Pemudik di Solo Ditunda, Gibran Tidak Mau Persulit Aktivitas Warga