Jangan Salah, Main Game Bisa Tingkatkan Produktivitas Kerja
Bermain game tidak melulu negatif. (Foto: Unsplash/Sean Do)
GAMERS mari ngumpul, ada kabar baik. Kebiasaan bermain game rupanya bisa mengasah keterampilan individu bahkan meningkatkan produktivitas kerja jika dilakukan dengan tepat. Begitu pernyataan dari psikolog keluarga dan anak, Samanta Elsener.
“Seperti semua medium, game juga memiliki sisi baik, bisa melatih berbagai skill dan pengetahuan jika dilakukan dengan tepat. Keterampilan ini terbentuk karena adanya gerak koordinasi mata dan tangan yang mengaktifkan fungsi kerja otak para pemain game ketika melatihnya secara tepat,” kata Samanta, mengutip laman ANTARA, Sabtu (20/11).
Ada beberapa kemampuan, menurutnya, terasah saat bermain game dan bisa meningkatkan produktivitas kerja, salah satunya perencanaan strategi. Semua permainan membutuhkan strategi untuk menang bukan? Entah cara menyusun lewat jalan mana, siapa harus dihadapi lebih dulu, hingga bagaimana langkah selanjutnya harus disiapkan dengan matang.
Baca juga:
Baik gamer pemula atau senior menyukai game sebab menstimulasi perencaan dan strategi. Dengan melatih strategic planning saat bermain game, seseorang bisa lebih matang dalam menentukan perencanaan jangka panjang, termasuk di pekerjaan sehari-hari.
Kemampuan itu akan membantu seseorang untuk memperkirakan dampak atas tindakannya, dan akan berpengaruh ke kemampuan pengambilan keputusannya.
Bermain game juga bisa membantu koordinasi mata-tangan agar stabil. Semakin sering berlatih, seorang gamers akan lebih baik dalam menentukan waktu paling tepat, memperhatikan detail, dan memiliki sensor lebih sensitif.
Kemampuan dua sensori imbang dan sinkron akan sangat berguna dalam penggunaan kedua sisi otak dengan maksimal.
Baca juga:
Rata-rata, game juga menampilkan bahasa utama, bahasa Inggris. Demi keperluan game, mungkin kamu harus mengerti penjelasan diberikan dari game tersebut. Semakin kamu sering membaca, semakin terasah pula kemampuan bahasa Inggris dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Observasi dan analisis tentu dibutuhkan dalam game. Seorang gamers bisa memprediksi dan menganalisa bagaimana langkah awal dan selanjutnya.
Dalam kehidupan nyata, kemampuan mengobservasi dan menganalisa ini akan sangat berguna saat berada di lingkungan baru dan mempelajari motif orang-orang di sekitar.
Samanta mengingatkan meski game punya manfaat baik, juga perlu dilakukan sosialisasi agar kemampuan tersebut berguna di dunia nyata.
“Meksipun ketiga keterampilan di atas dapat terasa melalui game, stimulasi pada situasi kehidupan sehari-hari tetap perlu dilatih secara tepat agar kondisi mental pemain game terjaga dengan optimal,” tutupnya. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Honkai: Star Rail Versi 3.7 Hadir 5 November, Tutup Bab Amphoreus dan Perkenalkan Cyrene
Kena Gelombang PHK Massal, Netflix Tutup Studio Gim Besar Keduanya
Antusiasme Tinggi Hari Kedua Gelaran ChuniMaiDori Festival di Carstensz Mall
Seru Banget nih, CPCM Rayakan Ulang Tahun Kedua dengan Chunimaidori Festival
Bakal Seru Banget nih, Zenless Zone Zero Versi 2.3 akan Hadir 15 Oktober Bawa Cerita Horor Penuh Teka-Teki
Sistem Pendingin di Red Magic 11 Pro: Cara Kerja dan Keunggulan
Red Magic 11 Pro: HP Gaming dengan Sistem Pendingin Cairan Berbekal Baterai Raksasa 8.000 mAh dan Kipas 24.000 RPM
Karakter 'KPop Demon Hunters' Beraksi di Arena 'Fortnite', Hadir dengan Mode dan Item Eksklusif
HoYoverse Kenalkan Gim Life Sim Kosmik Terbaru Petit Planet
Honkai: Star Rail Versi 3.6 Rilis 24 September, Bagi-Bagi Gratis Karakter Dan Heng • Permansor Terrae