Jangan Julid di Media Sosial, Efeknya Bisa Membahayakan Jiwa Orang


Media sosial. (Foto: Pixabay)
BELAKANGAN ini muncul istilah "julid" dalam dunia sosial media di Indonesia. Julid adalah ekspresi sinis dan tak suka yang kerap diperlihatkan warganet terhadap unggahan pihak lain. Pihak lain yang diserang biasanya adalah seorang figur publik.
Warganet yang kerap menuliskan komentar bernada sinis biasanya berpikir bahwa tulisan mereka hanya bentuk ekspresi ketidaksukaan mereka terhadap unggahan atau pihak terkait
Psikolog sekaligus figur publik, Intan Erlita, menjelaskan bahwa orang yang sering berkomentar negatif di sosial media biasanya tidak puas terhadap hidup mereka sendiri.
"Jika ada hal-hal yang tidak sesuai dengan pendapatnya mereka akan membalasnya dengan komentar negatif," ucap Intan.
Semakin sering seseorang menuliskan komentar negatif, menunjukkan besarnya ketidakpuasan mereka terhadap kondisi yang ada pada dirinya.
Salah satu figur publik yang pernah mendapat serangan "julid" dari warganet ialah Putri Titian. Dia mendapat komentar negatif kala mengunggah foto suami dan anaknya sedang tertidur di Instastory miliknya.
"Enak ya Tian, dikit2 bisa nulis status... Lah kita mah boro2 pegang hp aja udah syukur kalau Tian kan enak anak mandi ada yg mandiin, anak makan ada yg nyiapin dan nyuapin, anak ee ada yg cebokin, tiannya tinggal foto cekrek cekrek update deh... Ulalaaaa," demikian tulis seorang warganet di akun pribadi Putri.
Dari tulisan tersebut, terlihat jika dirinya mengeluhkan dirinya sendiri yang terlalu sibuk hingga tak bisa memegang ponsel. Ia juga berharap bisa hidup enak seperti Putri yang tak repot mengurus buah hatinya.
Intan menambahkan, sikap sinis yang ditunjukkan warganet akan berdampak pada sosok yang diserang.
"Efeknya dapat mematikan karakter, membuat korban menjadi tak percaya diri, anti sosial, krisis identitas, dan depresi," urai Intan. Pada beberapa kasus berat, cyber bullying juga dapat menyebabkan bunuh diri.
Menurut Intan, masyarakat harus mendapat edukasi dari departemen terkait tentang pentingnya mengetahui efek positif dan negatif dari media sosial.
"Mayoritas warganet baru tahu cara menggunakan sosial media. Mereka belum tahu efek dari sosial media," ujar Intan.
Intan mengimbau agat warganet bijaksana dalam mengelola akun pribadinya sehingga setiap unggahan atau komentar yang dibuat di akun sosial media tak menyakiti orang lain. (Avia)
Simak pula artikel Mengapa Dua Wanita Gangguan Jiwa yang Bunuh Diri Itu Bisa Tinggal Di Apartemen?