Jangan Buang Akar Sayuran, Tanam lagi Aja

Dwi AstariniDwi Astarini - Minggu, 11 Oktober 2020
Jangan Buang Akar Sayuran, Tanam lagi Aja

Menumbuhkan kembali sayuran dari akar sangat mudah dilakukan dan tidak memakan tempat. (foto: sizzlfy)

Ukuran:
14
Audio:

KETIKA memasak dengan bahan-bahan segar yang sehat, kita selalu menghadapi masalah yang sama: apa yang harus dilakukan dengnan potongan akar dari sayur? Alih-alih membuangnya dan menjadi sampah, sebenarnya ada sesuatu yang bisa dilakukan dengan akar-akar tersebut. Tumbuhkan kembali. Nantinya, akar itu bisa tumbuh jadi sayur dan dapat dimakan lagi.

Seperti dilansir Sizzlfy, menumbuhkan kembali daun bawang, misalnya, sangat populer dan mudah untuk dilakukan. Kamu bisa mengamati pertumbuhan tanaman yang pasti memberikan kesenangan tersendiri. Namun, dari semua itu, penghematan pengeluaran bisa kamu rasakan dengan menanam kembali potongan akar sayuran.

BACA JUGA:

Bukan Hanya Jadi Makanan, Mayonaise Punya Segudang Manfaat Lain

1. Selada Keriting

selada keriting
Selada keriting ditumbuhkan ulang dengan memanfaatkan bagian bonggol. (Foto: sizzlfy)

Nama lain sayuran ini ialah looseleaf lettuce. Hal itu karena lembaran daunnya terlepas atau terbuka. Di Indonesia, lazim juga disebut selada keriting karena ujung daunnya bergelombang. Selada punya rasa netral, segar, nyaris tanpa gangguan rasa pahit.

Meskipun selada ini tak dijual bersama bagian akarnya, kamu bisa menumbuhkannya kembali dengan memanfaatkan bagian bonggol. Masukkan bagian bonggol selada ke toples berisi setidaknya 1 inci air. Biarkan selama beberapa hari hingga mulai tumbuh, kemudian pindahkan akarnya ke dalam tanah untuk terus tumbuh sehingga subur dan siap panen.

2. Kubis

kubis
Kubis juga ditumbuhkan kembali lewat bonggol.(Foto: sizzlfy)

Kubis segar mengandung banyak vitamin A, beberapa B, C, dan E. Kandungan vitamin C dalam kubis cukup tinggi untuk mencegah skorbut (sariawan akut). Selain itu, kubis sarat mineral kalium, kalsium, fosfor, natrium, dan besi. Kubis segar juga mengandung sejumlah senyawa yang merangsang pembentukan glutation, zat yang diperlukan untuk menonaktifkan zat beracun dalam tubuh manusia.

Biasanya, kubis dimakan segar sebagai lalapan maupun diolah. Selain dimakan segar, kubis diolah untuk membuat orak-arik atau capcai. Daun kubis yang direbus menjadi lunak, tipis, dan transparan.

Sayuran ini akrab digunakan di Indonesia, Korea, hingga Jerman. Jadi kamu pasti akrab dengan sayur ini. Untuk menumbuhkan kembali kubis kurang lebih sama dengan menumbuhkan kembali selada. Cukup simpan bonggol kubis beserta akarnya dan tempatkan di dalam 1 inci air. Kemudian pindahkan daun yang berkecambah ke tanah.

3. Wortel

wortel
Daun wortel juga ada manfaatnya. (foto: sizzlfy )

Beda dengan menumbuhkan selada dan kubis, wortel ditumbuhkan kembali dengan memotong sedikit bagian atasnya.

Potong wortel di bagian atas dan letakkan potongan itu di sebuah mangkok berisi air. Daun wortel akan tumbuh berlawanan dengan wortel itu sendiri. Daun wortel dapat kamu manfaatkan untuk salad, sebagai garnish, atau bahkan dapat dimasukkan ke pesto (saus pasta berwarna hijau). Agar tumbuh subur, ganti airnya setiap beberapa hari sekali.

4. Seledri

seledri
Hanya membutuhkan tempat yang berisi air 1 inci. (foto: sizzlfy)

Seledri bisa ditanam kembali dengan cara yang sama seperti kubis dan selada. Tempatkan ujung akar batang dalam 1 inci air. Saat daun akan mulai bertunas, tunggulah sekitar seminggu agar seledri menjadi lebih kuat. Pastikan mengganti air setiap beberapa hari. Setelah proses ini selesai, bisa menanam kembali seledri di tanah. Daun seledri juga bisa digunakan dalam salad.(Ray)

BACA JUGA:

Membersihkan Gel Polish Tanpa Merusak Kuku, Coba Cara Ini

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan