Jaga Performa Motor meski Jarang Dipakai selama Pandemi
Motor yang lama tak terpakai perlu perawatan ekstra. (foto: Unsplash/anh tran)
SELAMA pandemi COVID-19 di triwulan terakhir ini, intensitas penggunaan motor menjadi berkurang. Banyak yang bekerja di rumah di masa itu. Akibatnya, kendaraan bermtor hanya terparkir di rumah. Padahal, kendaraan yang lama tak dipakai bisa membuat performa motor. Dalam waktu lama, hal itu berpengaruh pada mesin hingga membuat rusak.
Agar hal itu tak terjadi pada kendaraanmu, All Variant Ninja Community (AVNC) Surabaya berbagi tips agar mesin motor kembali greng saat dipakai kembali. Andik Nuryanto, Sekretaris AVNC Surabaya, mengatakan motor yang jarang digunakan sebagian besar terpengaruh pada pengapian. Voltase baterai atau accu akan menurun. Untuk itu, jika motor tidak digunakan dalam waktu lama, amat disarankan untuk melepas kabel ke accu.
BACA JUGA:
Mercedez-Benz dan NVIDIA Siap Ciptakan Mobil Tercanggih di Dunia
"Kondisi ideal accu ialah 11,4 hingga 12,5 volt. Jika tegangan di bawah 11 volt, mesin motor akan sulit menyala. Sebaiknya kabel ke accu dilepas dulu agar tegangannya tetap utuh saat motor dipakai lagi," jelas Andik saat ditemui, Senin (20/06).
Untuk bahan bakar, lanjutnya, pemilik motor bisa mengosongkan tangki bbm atau justru mengisi bbm penuh tangki motor. Hal itu mengingat tangki motor injeksi memiliki sistem fuel pump. "Jika motor diisi penuh atau dikosongkan, itu untuk meminalisasi kerusakan pada fuel pump," jelas Andik.
Selain itu, rem motor yang menggunakan mekanisme hidrolik juga perlu diperhatikan. Jika motor terlalu lama tidak dipakai, dikhawatirkan ada kotoran menempel pada piston kaliper yang bisa menekan kampas remnya. "Motor sekarang ini sudah menggunakan teknologi, jadi mesti ekstra rajin merawat nya, termasuk rem yang juga berisiko," terangnya.
Ia menyarankan pemilik motor untuk selalu mengecek dan mengganti oli secara berkala. Oli yang terendap lama akan mengurangi kualitas oli tersebut. "Ganti oli idealnya dilakukan setiap 2.000 hingga 2.500 km. Filter oli juga harus dicek atau kalau lama tidak dipakai harusnya diganti," ungkap Andik.
Begitu pula pada motor yang memiliki air radiator. Jika kondisi air berada di level low pada reservoir tank, perlu dilakukan pengisian. Pengurasan airnya dilakukan setiap 20 ribi hingga 40 ribu km.
Ia menambahkan, bila motor akan dipakai lagi setelah waktu yang lama, seyogiayanya diperiksa dulu kondisi kick staternya. Sebelum kunci dinyalakan, kick stater digunakan beberapa kali sebelum menghidupkan mesin motor. "Jika motor lama tidak dikendarai, ada endapan oli di dasar mesin. Dikhawatirkan, kalau langsung distarter dan menyala, mesin di bagian atas tak teralir pelumasnya. Kalau enggak ada pelumasnya, jadi gesekannya akan merusak mesin," pungkas Andik.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Riding Bareng hingga Sharing Session, 'Sowan Nyaman' Rangkul Komunitas Motor Matic
Menilik Deretan Mobil Baru Mejeng di Ajang Otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week 2025
Berakhir Besok, ini Daftar Mobil Listrik dan Motor yang Bisa Dijajal di GJAW 2025
Mengusung Filosofi Travel+, JETOUR T2 Siap Jadi Partner Adventure di Indonesia
Jajal Kendaraan Listrik Tanpa Keluar Gedung, GJAW 2025 Tawarkan EV Test Drive Indoor
5 Mobil SUV yang Meluncur di GJAW 2025, Ada Suzuki Grand Vitara hingga BJ30 Hybrid FWD
3 Mobil Hybrid Suzuki yang Rilis selama 2025, Siap Jadi Primadona Baru!
Tak Hanya Pameran Mobil, GJAW 2025 Tawarkan Pengalaman Rekreatif Keluarga
Chery X Debut Global di GJAW 2025, Andalkan Fleksibilitas Konfigurasi Fitur
Perkuat Segmen SUV 7-Seater, Chery Rilis TIGGO 8 CSH Comfort dan AWD di GJAW 2025