Jaga Kualitas dan Inovasi Cara Survive ala Dapur Cokelat


Dapur Cokelat bertahan di bisnis kuliner selama 20 tahun. (foto: Instagram @dapurcokelat)
KENIKMATAN cokelat pas untuk segala suasana. Disajikan dalam bentuk apa pun, cokelat selalu digemari. Rasanya manis, sedikit pahit dengan aroma yang lezat. Tidak mengherankan jika cokelat jadi favorit banyak orang.
Tak hanya enak, cokelat punya kandungan kokoa yang menyehatkan. Zat flavanol dalam kokoa memiliki efek antioksidan yang mampu mengurangi kerusakan sel yang memengaruhi risiko kesehatan, seperti sakit jantung.
BACA JUGA:
Direktur utama Dapur Cokelat Ermey Trisniarty menganjurkan untuk memilih dark chocolate untuk sajian yang nikmat dan memberi manfaat kesehatan. "Pilihlah yang dark chocolate karena menggandung cocoa butter yang tinggi, sedikit gula, dan antioksidan," sarannya.
Sebagai pengusaha kuliner yang mendalami cokelat, Ermey mengatakan hanya memilih cokelat berkualitas untuk produknya. Saat ini, ia menggunakan cokelat lokal sebanyak 90% dan 10% kami masih mengimpor dari negara-negara penghasil cokelat terbaik dunia untuk bahan baku produk Dapur Cokelat.

Bagi Dapur Cokelat, kualitas selalu di atas segalanya. Itulah kunci yang membuat mereka bisa bertahan selama 20 tahun menjalani bisnis ini. Dapur Cokelat kini telah memiliki lima kategori produk, yakni cake, praline, snacks, drinks, dan premix.
Inovasi terbaru dari Dapur Cokelat ialah produk premix. Pengalaman 20 tahun di bisnis cokelat membuat Dapur Cokelat yakin dalam mengikuti perkembangan zaman. Beragam premix ditawarkan Dapur Cokelat, yakni chocolate pudding mix, sponge cake mix, dan ice cream mix.
"Kami melihat kesempatan untuk para customer dapat mencoba untuk memasak menggunakan bahan-bahan dan resep yang kami gunakan di Dapur Cokelat. Kami ingin agar semua orang mendapatkan pengalaman memasak yang mudah dan mendapatkan rasa yang enak dan terbukti digunakan Dapur Cokelat," ujar Head of Business Development Dapur Cokelat Silvano Christian saat memperkenalkan produk terbaru Dapur Cokelat, November lalu.

Menurut Ermey, setiap produk baru yang dirilis akan dievaluasi setiap bulan. "Jika kami nilai penjualannya tidak dapat bersaing dengan produk lainnya, kami akan melakukan eleminasi pada peoduk tersebut," kata Ermey.
Silvano menambahkan pihaknya juga melihat kecenderungan orang menjadi lebih berhati-hati untuk datang ke tempat keramaian selama masa pandemi ini. Untuk itu, Dapur Cokelat mengembangkan kerja sama dengan Cloud Kitchen. "Dengan begitu, kami dapat menjangkau lebih banyak customer. Di luar itu, kami juga terus berinovasi untuk pengembangan produk yang lebih baik untuk customer," ujarnya.

Menurut Ermey, merilis sebuah produk baru haruslah beralasan. Dalam hal produk premix, ia mengatakan alasan pertama ialah adanya permintaan corporate dalam jumlah banyak. Selain itu, setiap ada hari besar di Indonesia seperti Idul Fitri, Natal, dan Valentine, banyak permintaan dari pelanggan. "Jadi tim R&D Dapur Cokelat melakukan inovasi ini," tambahnya.
Tahun depan diprediksi Ermey akan ramai dengan produk cokelat yang sehat. "Untuk tren tahun depan, masih ke dessert cake. Pastinya yang lebih healthy, misalnya less sugar, gluten free atau vegan karena orang makin sadar healthy life di zaman sekarang," tutup Ermey.(dwi)
BACA JUGA: