Jabar Kehilangan 450 Hektare Lahan Tebu

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 07 Juni 2016
Jabar Kehilangan 450 Hektare Lahan Tebu

Secretary Corporate PT PG Rajawali Tamino (kiri) saat menjelaskan mengenai upaya PT PG Rajawali dalam memenuhi kebutuhan produksi gula, di Cirebon, Senin (6/6). (Foto: MerahPutih/Irm)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Nasional - Provinsi Jawa Barat tahun lalu kehilangan lahan tebu sebesar 450 hektare. Imbasnya, produksi gula mengalami penurunan. Hal tersebut disampaikan oleh Secretary Corporate PT PG Rajawali II Tamino kepada sejumlah awak media, di Cirebon, Senin (6/6) siang.

Kondisi tersebut, menurut Tamino, lantaran tak sedikit dari petani tebu beralih untuk menanam komiditas lain, seperti bawang dan padi. Namun, ada pula lahan yang digunakan untuk perumahan. "Mayoritas lahan yang hilang itu merupakan lahan berbasis sawah yang dikelola oleh petani," lata Tamino.

Sementara itu, tahun ini pihaknya mematok target produksi tebu hingga 1 juta ton. Demi mencapai target produksi, Pabrik Gula Rajawali akan melakukan kerja sama dengan sejumlah instansi lain guna melakukan penambahan lahan tebu. Di tahun ini, Tamino memastikan akan ada penambahan lahan sebesar 1.500 hektare.

"Kita akan lakukan konversi, dari lahan yang digunakan untuk tanam karet diubah menjadi tebu," ungkapnya.

Saat ini, lahan tebu yang berada dalam naungan PT PG Rajawali sebesar 2.000 hektare. Jika penambahan lahan terjadi, total lahan pun akan menjadi 3.500 hektare. "Semoga tahun ini dan ke depannya gairah menanam tebu mengalami peningkatan," ucap Tamino.

Saat ini pasokan gula di sejumlah pabrik mengalami kekurangan. Padahal, permintaan gula di sejumlah daerah mengalami peningkatan. Imbasnya, harga gula meroket hingga Rp16 ribu/kilogram. "Harga ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah. Untuk itu, selain melakukan penambahan lahan, pekan lalu kami juga gelar operasi pasar gula murah sesuai instruksi dari kementerian BUMN," tegasnya.

Pasar gula murah tersebut digelar guna menyetabilkan kembali harga gula pasir di pasaran. Kementerian BUMN, sambung Tamino, menargetkan adanya penurunan kembali harga gula menjadi Rp12 ribu/kilogram. "Ya kita sih berharap paling tidak ada penurunan. Ada permainan atau tidak di distibutor kami tidak tahu, yang saya pahami karena pasokan yang kurang," ungkapnya. (Irm)

BACA JUGA:

  1. Petani Tebu Indonesia Minta Perlindungan DPR RI
  2. Rugi Belasan Juta Rupiah, Petani Tebu Mengadu ke DPR RI
  3. Yayat Supriatna: Lahan Jakarta Habis, Laut Jadi Target
  4. Ketua Fortani Wayan Supadno: Bantuan Pemerintah ke Petani Masih Pilih Kasih
  5. Marhaen, Petani Miskin yang Mengilhami Bung Karno
#PT PG Rajawali #Petani Tebu
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Prabowo Dapat Dukungan Menang Satu Putaran dari Asosiasi Petani Tebu
Petani merasa lebih dekat secara emosional kepada Capres Prabowo – Gibran
Angga Yudha Pratama - Rabu, 07 Februari 2024
Prabowo Dapat Dukungan Menang Satu Putaran dari Asosiasi Petani Tebu
Bagikan