Intraslab Lempeng Laut Maluku Picu Gempa Talaud 6,5 M, Terasa Hingga Manado
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa tektonik yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, akibat aktivitas intraslab Lempeng Laut Maluku. ANTARA/HO-BMKG
MerahPutih.com - Aktivitas intraslab Lempeng Laut Maluku memicu gempa tektonik berkekuatan magnitudo 6,3 di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, petang tadi.
"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intraslab Lempeng Laut Maluku," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya, Selasa (22/4).
Pukul 17.17.17 WIB wilayah Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara diguncang gempa tektonik dengan magnitudo 6,3. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,48° LU; 127,64° BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 69 kilometer arah tenggara Pulau Karatung, Sulawesi Utara pada kedalaman 123 kilometer.
Baca juga:
Dari hasil analisis mekanisme sumber, menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Gempa berdampak dan dirasakan di daerah Melonguane dengan skala intensitas III-IV MMI
Untuk daerah Bitung, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, dan Kabupaten Kepulauan Sitaro dengan skala intensitas II-III MMI
Berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 18.13 WIB dilansir Antara, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
BMKG Wanti-wanti Pelaku Wisata Labuan Bajo Potensi Gelombang Tinggi 5-7 November 2025
Nahkoda Baru BMKG: Ahli Longsor UGM, Prof. Faisal Fathani Kini Pegang Kendali Cuaca dan Iklim Indonesia, Intip Profilnya
Potensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang, BMKG: Jauhi Pohon dan Bangunan Rapuh
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan dan Disertai Petir Akan Terjadi di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Senin, 3 November 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Turun secara Merata di Wilayah Jakarta pada Senin, 3 November 2025 Siang Hari
BMKG Peringatkan Puncak Musim Hujan November 2025 - Februari 2026
Masyarakat Banten Diimbau Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi
Cuaca Ekstrem seperti Fenomena Hujan Es Masih Berpotensi Terjadi di Tangerang Raya Tiga Hari Ke Depan
Prakiraan BMKG: Hujan Akan Guyur Mayoritas Kota Besar di Indonesia pada Sabtu, 1 November 2025, Termasuk di Pulau Jawa
Waspada, Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Sejumlah Pesisir Jakarta pada 3-12 November, Simak Sebabnya