Ini nih Bahayanya Emisi Kendaraan Bermotor untuk Kesehatan


Emisi gas kendaraan bisa amat berbahaya buat tubuh. (foto: pixabay/juergenPM)
MUSTAHIL rasanya menghindari asap kendaran bermotor seperti truk, bus, dan taranportasi darat lainya. Asap kendaraan yang pekat kerap bikin kesal. Kamu jadi mudah marah serta mood menjadi berantakan. Belum penampilanmu yang mendadak jadi kucel gara-gara paparan asap kendaraan. Sebal deh.
Gas buang (emisi) dari kendaraan merupakan produk dari sisa pembakaran mesin kendaraan yang tidak sempurna. Gas yang di keluarkan kendaraan tersebut mengandung berbagai zat kimia yang mudah terhirup oleh kita yang berada di sekitar kendaraan yang mengeluarkan emisi tersebut. Tanpa disadari, paparan tersebut memasuki sistem pernapasan dan peredaran darah sehingga menyebabkan kerusakan tubuh meskipun efek dari hal itu baru muncul dalam selang waktu beberapa lama. Berikut efek asap kendaraan bagi kesehatan manusia, seperti dilansir Hellosehat.com
1. Gas kendaraan bersifat karsinogenik

Walaupun bahan bakar pada masa sekarang sudah memiliki tingkat penyaring atau filter untuk polusi yang lebih rendah, jumlah polutan tetap tidak bisa dikendalikan karena terjadnya peningkatan jumlah kendaraan yang tak terkendali.
Gas tersebut bersifat karsinogenik. Artinya, gas itu berbahaya bagi kesehatan meskipun dalam jumlah yang sedikit. Paparan zat karsinogenik berakibat kerusakan organ dan dapat menyebabkan kanker. Selain itu, di dalamnya terdapat dua zat yang berbahaya, seperti benzene (mampu merusak sumusm tulang belakang) dan zat timbal (menggangu sistem kerja otak serta anemia).
2. Memicu kerusakan pada sistem pernapasan

Paparan asap kendaraan menurunkan kadar oksigen dalam tubuh. Pasalnya, udara yang dihirup akan memasuki rongga paru untuk didistribusikan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Namun, gas kendaran tersbeut mengandung karbon monoksida (CO). Jika terjadi secara terus-menerus, organ tubuh yang mengalami kekurangan oksigen terutama otak, dan bisa memicu terjadinya sesak napas. Jika CO yang masuk tak bisa diproduksi baik oleh tubuh akibat fatalnya ialah kanker paru-paru akan menyerang tubuh.
3. Kerusakan sistem peredaran darah

Kerusakan selanjutnya terjadi pada sistem peredaran darah. Bagian saluran pernapasan yang lansgung dicerna melalui perdaran darah akan meningkatkan kekentalan dalam darah serta tingginya kadar protein inflamasi. Itu merupakan pertanda perkembangan arteroskeliosis.
Hal itu mampu memicu aritmia dan serangan jantung sehingga meningkatkan risiko kematian bagi kamu yang memiliki riwayat penyakit jantung.
Suatu studi lingkungan di Boston bahwa tingginya tingkat populasi kendaraan jika dibandingkan dngan tingginya penduduknya akan memiliki risiko kematian dari penyakit kardiovaskuler, stroke, dan diabetes sekitar 4% lebih tinggi.(kiel)