Ini Dia 5 Penyair yang Karyanya 'Mengaduk' Hati
Bukan cuma sekadar 'galau-galau', ke-5 penyair ini sukses mengaduk hati pembacanya lewat untaian kata yang mereka tuangkan dalam barisan-barisan mereka. Mau tahu siapa saja mereka? Yuk simak ke-5 penyair yang telah menghasilkan berbagai karya ini.
1. W.S. Rendra.
Pria bernama lengkap Willibrordus Surendra Broto Rendra ini menekuni dunia puisi sejak SMP dan telah menghasilkan berbagai karya seperti puisi, skenario drama, cerpen, dan esai di berbagai media massa. Karya W. S. Rendra telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing seperti bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Jepang, dan India. Ia juga telah mendapatkan berbagai penghargaan.
2. Chairil Anwar
Chairil Anwar adalah seorang penyair yang karyanya membahas beragam hal mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, eksistensialisme hingga sesuatu yang multi-interpretasi. Karya Chairil Anwar diapresiasi pula di berbagai negara lain melalui terjemahannya.
3. Taufiq Ismail
Penyair angkatan 66 ini menghasilkan banyak karya dan telah diminta membacakan puisi di depan umum untuk berbagai kegiatan, baik di dalam maupun di luar negeri. Bosan dengan kecenderungan puisi Indonesia yang terlalu serius, awal 1970-an Taufiq Ismail pun mulai menggarap humor dalam narasi puisinya.
4. Sapardi Djoko Damono
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono merupakan penyair asal Surakarta yang dikenal melalui berbagai puisinya yang menggunakan kata-kata sederhana. Karya-karyanya dikenal dengan sebutan 'Sajak-sajak SDD' (Sapardi Djoko Damono). Ada delapan kumpulan karyanya yang telah diterbitkan. Di samping itu Sapardi juga menerjemahkan karya asing, menulis esai, serta menulis sejumlah kolom/ artikel.
5. Amir Hamzah
Amir merupakan seorang penyair yang diangkat menjadi petinggi di Langkat karena ia masih keturunan dari Sultan Langkat. Dalam karyanya, Amir Hamzah menggunakan pemilihan kata-kata sederhana sebagai dasarnya dan sesekali menggunakan aliterasi pengulangan bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan) dan asonansi (perulangan bunyi vokal dalam deretan kata). Hal tersebut membuat Amir Hamzah lebih bebas dalam penggunaan bahasanya dibanding penyair tradisional.