Ini Alasan Praja IPDN Harus Aware Proxy War dan Kompetisi Global

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 19 Desember 2016
Ini Alasan Praja IPDN Harus Aware Proxy War dan Kompetisi Global

Panglima TNI dan Menteri Dalam Negeri di kampus IPDN. (Foto : Puspen TNI)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, para Calon Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) nantinya diarahkan sebagai alat pemerintahan yang terdepan. Oleh karenanya, penting bagi para siswa-siswi IPDN menguasai bidang disiplin ilmu pemerintahan dan kemasyarakatan, sehingga bisa menjadi teladan bagi pemerintah.

“Mereka harus tahu dan mengerti kompetisi global dan kondisi bangsa Indonesia saat ini serta ancaman-ancaman yang ada,” jelas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Hal itu disampaikan Panglima TNI  pada pengarahannya dihadapan 5.141 orang Calon Pamong Praja Muda TA 2017 dan Civitas Akademika IPDN,di Balaiurung Rudini Kampus IPDN Jatinangor Sumedang, Jawa Barat, hari Jumat (16 Des.).

Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Calon Pamong Praja Muda IPDN adalah pejuang-pejuang, karena telah mengorbankan masa remajanya di tempat pendidikan.  

“Kalian masuk ke tempat pendidikan ini sangat luar biasa dan penuh disiplin, bagaikan Chandradimuka yang penuh karang terjal, ombak dan badai yang besar, tetapi semua terlihat sehat dan ceria,” ujarnya.

Lebih lanjut Panglima TNI juga mengingatkan terkait persaingan ekonomi yang terus terjadi dalam masyarakat, sehingga melahirkan krisis ekonomi yang menjadi pemicu terjadinya kompetisi global dan terjadi secara ketat serta cenderung tidak sehat. 

Menurut Jenderal TNI Gatot, “Hal ini mengakibatkan krisis ekonomi dan kompetisi global, yakni meningkatnya tingkat kejahatan dan yang paling penting adalah hancurnya tatanan masyarakat,serta krisis ekonomi pasti menyebabkan depresi ekonomi, dan krisis ekonomi akan sebanding dengan meningkatnya kejahatan dan konflik.” 

Menyinggung perkembangan Proxy War di Indonesia, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dengan tegas menyatakan bahwa, Indonesia saat ini sudah menjadi rebutan negara lain, karena kaya akan sumber daya alam yang menjadi salah satu negara equator di dunia. 

“Presiden RI pertama Ir. Soekarno pernah mengingatkan bahwa, kekayaan alam Indonesia nanti akan membuat iri bangsa-bangsa di dunia, demikian juga Presiden RI Ir. H. Joko Widodo pada saat disumpah mengatakan bahwa, kekayaan sumber daya alam Indonesia justru akan menjadi petaka buat kita, tujuannya adalah agar kita waspada,” tutur Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Terkait masalah terorisme, Panglima TNI menyatakan bahwa definisi terorisme adalah kejahatan terhadap negara, sehingga tidak ada ruang maupun tempat bagi teroris untuk berkembang di Indonesia.

“Teroris itu merupakan kejahatan terhadap negara, tidak usah ada kata TNI dalam Undang-Undang Terorisme itu, tapi semua sadar bahwa teroris itu musuh bersama,” pungkasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, diantaranya Mendagri Cahyo Kumolo, Dansesko TNI Letjen TNI Agus Sutomo, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Muhammad Herindra, Dankodiklatad Letjen TNI Agus Kriswanto, Aster Panglima TNI  Mayjen TNI Wiyarto, S.Sos., M.Si., Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., Rektor IPDN Prof. Dr. Drs. H. Ermaya Suradinata dan Warek IPDN Prof. Dra. Hj. Erliana Hasan M.Si. (dsyamil)

BACA JUGA

  1. Ahok Usul Bubarkan IPDN, Begini Komentar Guru Besar
  2. Panglima TNI : Ancaman Proxy War Makin Jelas
  3. Mendagri Akan Jerat Ormas Pengganggu Ketertiban

 

 

 

 

#Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo #Proxy War #Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Bagikan