Ini Alasan Ernest Menovelkan Film 'Susah Sinyal'

SETELAH sukses tembus 2 juta penonton, film Susah Sinyal garapan Ernest Prakasa akan diceritakan kembali melalui sebuah novel. Menggandeng sahabatnya yang sukses dengan novel Critical Eleven, Ernest menulis novel tersebut bersama Ika Natassa.

Menurut Ernest saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat kemarin (9/1), melalui novel ia ingin menceritakan kisah para karakter lebih mendalam. Seperti misalnya adegan yang singkat dalam film. Pada novelnya adegan tersebut akan diceritakan hingg satu bab.

"Di film gak punya ruang menceritakan itu (lebih mendalam) jadi di novel," kata Ernest.

Animo pencinta film keluaran rumah produksi Starvision itu benar-benar membekas di hati para penonton. Seakan masih penasaran, novel yang baru bisa dibeli melalui pemesanan itu ludes terjual hanya dalam waktu satu jam saat diumumkan.

"100 pieces preorder ludes dalam satu jam," aku ayah dua anak itu.

Ernest mengaku tidak pernah merencanakan mengangkat film yang ia sutradarai menjadi sebuah novel. Semua berawal dari keisengan saat berbincang dengan Ika Natassa. Setelah membaca skenario lebih mendalam Ika pun spontan langsung ingin terlibat dalam penulisan novel tersebut.

Menurut Ernest, membaca novel akan membuat seseorang lebih memahami cerita lebih mendalam. Pembaca akan merasa terbawa ke dalam cerita dan mengalami hal yang terjadi kepada para karakter.

"Kalo orang menikmati ceritanya pasti ada plus minusnya. Seperti misalnya proses emosional di kepala orang itu," terangnya.

Pria yang menyelesaikan pendidikan di Universitas Padjadjaran itu juga memuji penulis cerita novelnya. Kemampuan menulis novel baginya tidak bisa sembarangan begitu saja.

"Untuk menghidupkan adegan dalam tulisan itu butuh skill. Menurut aku butuh talent yang istimewa lah," tutup Ernest Prakasa.

Novel Susah Sinyal dibanderol seharga Rp 79 ribu. Dengan tebal 280 halaman, buku ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.

Baca juga artikel Ernest Prakasa lainnya Ernest Prakasa Minder Nonton Film Hollywood, Lo Kenapa?