Ini 4 Kelompok yang Berisiko Tinggi Kena Gangguan Tiroid

Ketua Umum Indonesian Thyroid Association (InaTA) Tjokorda Gde (tengah) (MP/Tika)
Merahputih.com - Ada empat kelompok masyarakat yang rentan terhadap ancaman gangguan tiroid. Hal tersebut sangat signifikan mengganggu kesejahteraan hidup penderitanya.
Ketua Umum Indonesian Thyroid Association (InaTA) Tjokorda Gde Dalem Pemayun menjelas gangguan tiroid bisa terjadi pada siapa saja. Namun, risiko paling tinggi menyasar pad kelompok yang rentan akibat banyak faktor.
Misalnya, kelompok yang rentan terhadap gangguan tiroid adalah orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan kanker tiroid.
"Teman-teman kita termasuk kelompok berisiko tinggi. Barang siapa yang punya keluarga dengan riwayat cancer tiroid ini harus di skrining," kata Tjokorda dalam Peluncuran White Paper Thyroid: 'Pencegahan Dampak Penyakit Tiroid pada Populasi Berisiko Tinggi Melalui Deteksi Dini dan Skrining' di Hotel JW Marriot Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (5/11).
Baca juga:
Kemudian, kelompok rentan terhadap gangguan tiroid adalah Kelompok yang sudah ada gangguan autoimun di keluarganya baik itu Hipertiroidisme atau hipotiroidisme.
Kemudian kelompok rentan selanjutnya adalah ibu hamil yang berada di kawasan yang kurang asupan yodiumnya.
"Ibu hamil yang tinggal di daerah yang kekurangan yodium, contohnya di lereng-lereng pegunungan yang kurang kadar yodium di makanannya itu berisiko tinggi. Jangan sampai ibu hamil kekurangan bahan baku yodium akan muncul dampaknya di kemudian hari," kata dia.
Dan terakhir adalah kelompok lanjut usia. Hal ini menjadi perhatian agar ada skrining rutin bagi lansia.
Sebagai informasi, sekitar 11 persen populasi dewasa di wilayah Asia Pasifik menderita hipertiroidisme, angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan prevalensi global sebesar 2-4 persen.
Baca juga:
Park So-dam Absen Promosi 'Special Cargo' Setelah Didiagnosis Kanker Tiroid
Di Indonesia sendiri, menurut data internal Merck, tingkat diagnosis dan pengobatannya masih tergolong rendah, yakni 3 persen.
Berdasarkan data tahun 2022, jumlah penyandang hipotiroid di Indonesia mencapai 12,4 juta orang dengan tingkat penanganan masih sangat rendah yaitu 1,9 persen.
Sedangkan jumlah penyandang hipertiroid mencapai 13,2 juta dengan tingkat penanganan yang juga sangat rendah, hanya 6,2 persen.(tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Ini 4 Kelompok yang Berisiko Tinggi Kena Gangguan Tiroid
