#IndonesiaRising Bawa Ekonomi Kreatif Indonesia ke Panggung Internasional


Kepala Bekraf Triawan Munaf mengajak masyarakat mencintai produk dalam negeri. (foto: MP/Aloysius Johan)
KESERUAN Playfest 2019 juga terjadi di sesi Talks, (Sabtu 24/8). Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf yang hadir dalam sesi tersebut mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung produk-produk dalam negeri. Tidak hanya dalam bidang musik, tapi juga segala produk yang dibuat dalam negeri.
“Produk buatan Korea seperti Samsung, semua itu enggak akan bisa sukses kalau enggak didukung sama orang Korea sendiri. Saya harap kita juga seperti itu,” tegas Triawan.
BACA JUGA: Dapat Suntikan Modal Usaha Rp 71 Miliar, Gibran Rakabuming Sempat Ditolak Investor
Tidak hanya dukungan dari masyarakat, pemerintah harus selalu terbuka dan bergerak lebih cepat daripada praktisi untuk mengangkat produk Indonesia ke dunia internasional.
Pada kesempatan itu, Triawan juga membahas Indonesia Creative Incorporated (ICINC). ICINC merupakan wadah untuk mempromosikan dan memasarkan para juara atau produk ekonomi kreatif ke pasar domestik dan internasional. Dengan semangat gerakan #IndonesiaRising, ICINC sebagai salah satu proyek dari Bekraf berharap dapat memperkenalkan ekonomi kreatif Indonesia ke panggung dunia.
Sebagai bentuk nyata, Bekraf bekerja sama dengan 88rising untuk melebarkan sayap para musisi muda di Indonesia. Dari 536 pendaftar yang mengirimkan karya, Bekraf memilih lima karya terbaik dari yang terbaik. Mereka dibawa ke Amerika Serikat (AS) untuk dibina. Bekraf berharap para talent yang beruntung bisa berkembang dan belajar banyak hal dari pengalaman luar biasa yang diberikan.

Triawan juga sempat menyinggung perihal pertemuannya dengan Rich Brian dan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor beberapa waktu lalu. “Rich Brian itu walaupun dia sudah terkenal, sudah banyak fan sampai internasional, kalau ngomong itu tetap humble. Semuanya ya kayak biasa saja. Ini pemuda berbakat yang perlu dicontoh,” ujarnya.
Menurut Triawan, brand-brand Indonesia saat ini sudah mulai terkenal dan disukai masyarakat Indonesia. Namun, tantangannya di masa depan ialah bagaimana bisa memperbesar skala dan produk Indonesia bisa sampai dunia internasional. “Banyak juga teman-teman kita, praktisi atau pelaku ekonomi kreatif sudah happy dengan keadannya sekarang. Kita maunya kan scale up, seperti Zara, Uniqlo. Kita juga mau brand-brand Indonesia bisa tembus pasar luar negeri,” jelasnya.
Dalam hal musik, Triawan menyebut ide membawa musik dangdut ke pasar internasional. Namun, untuk itu, kita harus tahu terlebih dahulu budaya luar apa yang sedang tren sebelum mengajak kerja sama. Selain itu, nantinya akan ada sistem baru yang memungkinkan karya anak bangsa bisa dimonetisasi.(dre)
BACA JUGA: Content is the New Currency: Berbagi Ide Bersama Skinnyindonesian24 di Playfest 2019