Lingkungan

Indonesia dan Uni Eropa Jalin Kerja Sama Ekonomi Hijau

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 15 Juli 2021
Indonesia dan Uni Eropa Jalin Kerja Sama Ekonomi Hijau

Indonesia dan UE jalin Agenda Hijau.(Foto: pixabay_barnabasvormwald)

Ukuran:
14
Audio:

PANDEMI masih berlangsung. Kondisi alam ikut memburuk. Di saat dunia sedang tidak baik-baik seperti sekarang ini, ekonomi hijau merupakan salah satu solusi tepat untuk membantu.

Hal tersebut serupa dengan pernyataan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piket. “Pemulihan dari krisis COVID-19 dapat dilakukan dengan dua cara, yakni kita dapat mengulangi hal-hal yang telah dilakukan sebelumnya dan berinvestasi di ekonomi lama, atau kita dapat menjadi lebih cerdas dan menggabungkan pemulihan dengan kebutuhan untuk beralih ke ekonomi hijau. Eropa memilih pilihan yang kedua dan melihat ini sebagai peluang besar," ujarnya saat memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Pontianak, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:

Tingkatkan Ekspor Kopi dengan Program Pengembangan Produktivitas Kopi di Malang

Sebelum krisis COVID-19, tepatnya pada Desember 2019, Uni Eropa mengadopsi kerangka kebijakan baru yang disebut Kesepakatan Hijau Eropa (EU Green Deal). EU Green Deal merupakan strategi baru bagi pertumbuhan yang berkelanjutan. Kebijakan tersebut memuat peta jalan untuk menerapkan ekonomi sirkular yang bersih, memulihkan keanekaragaman hayati dan mengurangi polusi. "Kami sangat sadar bahwa kami tidak dapat melakukan hal itu sendiri. Bekerja dengan mitra internasional menjadi mutlak jika kita ingin kembali bangkit lebih kuat dari krisis ini,” tambah Piket.

ambassador talk
Uni Eropa memperluas Agenda Hijau bersama Indonesia. (foto: istimewa)

Piket mengatakan Uni Eropa dan Indonesia telah membangun kerja sama yang kuat selama bertahun-tahun dalam memerangi perubahan iklim melalui pengembangan energi berkelanjutan, tata kota berwawasan hijau, ekonomi sirkular, tata kelola hutan, dan tata kelola laut. "Uni Eropa siap memperluas Agenda Hijau-nya dengan Indonesia untuk bekerja sama lebih erat untuk mencapai tujuan bersama. Agenda Hijau ini mencakup lebih banyak investasi hijau, perdagangan, kerja sama energi terbarukan dan ekonomi sirkular, dengan tujuan akhir bergerak bersama menuju netralitas iklim,” ujar Piket.

Sementara itu, di bidang akademis, bentuk kerja sama antarkedua pihak dapat mencakup pemberian beasiswa untuk pendidikan lanjutan bagi dosen dan mahasiswa, penelitian bersama, pertukaran mahasiswa dan akademisi, hingga pelatihan. "Program-program tersebut dapat difokuskan bagi pengembangan sumber daya lokal di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, bersamaan dengan upaya mitigasi tantangan yang timbul akibat perubahan iklim," urai Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak Doddy Irawan.(Avia)

Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan